Epidemiologi Artritis Septik
Secara epidemiologi, angka kejadian artritis septik atau septic arthritis bervariasi antara 4 hingga 60 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Angka kejadian dilaporkan meningkat seiring usia, penggunaan obat imunosupresi, dan status ekonomi lebih rendah.[1-3]
Global
Angka insiden artritis septik dilaporkan mencapai 4-60 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Insiden lebih tinggi (70 kasus per 100.000 populasi per tahun) dilaporkan pada kondisi immunocompromised atau penggunaan obat imunosupresan, usia tua, status sosioekonomi rendah, dan terpasang sendi prostetik.
Insiden puncak artritis septik terjadi pada anak-anak (2-3 tahun) dan dewasa usia >55 tahun. Artritis septik lebih banyak terjadi pada laki-laki (56%), diduga berkaitan dengan aktivitas yang menyebabkan trauma minor repetitif pada sendi.[1-3]
Sekitar 20.000 kasus artritis septik terjadi di Amerika Serikat setiap tahunnya, dan insiden serupa dilaporkan di Eropa. Staphylococcus aureus paling sering dilaporkan sebagai patogen kausal pada kasus artritis septik.[4,5]
Indonesia
Data epidemiologi nasional mengenai artritis septik di Indonesia belum tersedia.
Mortalitas
Secara umum, angka mortalitas artritis septik yaitu 3-25%. Angka mortalitas yang lebih tinggi berkaitan dengan usia >65 tahun, keterlibatan poliartikular, material sintetik intraartikular, patogen kausal, dan kondisi komorbid.[1-3]
Angka mortalitas 90 hari pada artritis septik yaitu 7% dan meningkat hingga 22-69% pada pasien usia ≥80 tahun. Pasien usia lanjut memiliki angka mortalitas yang tinggi karena seringkali disertai dengan komorbiditas seperti diabetes mellitus dan respon imun yang menurun.
Artritis septik gonokokus jarang menyebabkan kematian, sedangkan artritis septik non-gonokokus (terutama poliartikular) memiliki angka mortalitas sebesar 30%. Angka mortalitas lebih tinggi pada artritis septik non-gonokokus yang disebabkan oleh Staphylococcus (56%) dan pada pasien dengan rheumatoid arthritis (49%).
Artritis septik oligoartikular berkaitan dengan mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan artritis septik monoartikular. Artritis septik pada sendi prostetik memiliki risiko peningkatan angka mortalitas 15 tahun setelah implantasi.[1,2]