Edukasi dan Promosi Kesehatan Lepra
Edukasi dan promosi kesehatan pada lepra atau kusta penting dilakukan baik pada pasien, keluarga, maupun lingkungan sekitar pasien.
Edukasi Pasien dan Keluarga
Pada pasien, keluarga, dan lingkungan pasien perlu dilakukan edukasi berupa:
- Menjelaskan pada pasien bahwa penyakit lepra bukan merupakan penyakit kutukan.
- Mengedukasi keluarga dan masyarakat di sekitar pasien untuk menghilangkan stigma buruk pada pasien lepra.
- Menjelaskan tentang penyakit pasien dan penyebab kecacatan pada pasien (bila ada)
Edukasi Mengenai Pengobatan
Pasien lepra disarankan untuk meminum obat secara teratur dalam jangka waktu pengobatan yang telah ditentukan, ketidakteraturan minum obat dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi obat dan disabilitas yang lebih berat.
Pasien lepra yang meminum obat MDT harus diberikan edukasi mengenai efek samping obat yang dapat terjadi seperti urin berwarna merah, perubahan warna kulit menjadi coklat (hiperpigmentasi), gangguan gastrointestinal seperti mual muntah, anemia, gangguan ginjal.
Bila pasien menunjukkan tanda-tanda reaksi alergi / hipersensitivitas setelah minum obat MDT seperti urtikaria, purpura, syok anafilaksis, maka petugas kesehatan harus segera menghentikan obat, memberikan pertolongan pertama serta merujuk pasien ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
Obat MDT tidak menghilangkan kecacatan yang sudah ada, tetapi dapat mencegah kecacatan menjadi lebih berat.
Bila pasien telah menyelesaikan terapi MDT, maka pasien tetap dipantau selama 5 – 10 tahun untuk menilai tanda-tanda relapse.
Edukasi untuk Pencegahan Komplikasi
Pada pasien juga dilakukan edukasi agar komplikasi dapat dideteksi dini atau diminimalisir.
- Pasien disarankan untuk memeriksa mata, tangan dan kaki secara teratur.
- Pasien disarankan untuk melindungi mata, tangan dan kaki dari trauma fisik,
-
Untuk pasien lepra dengan kecacatan pada mata sehingga mata tidak dapat ditutup (Lagophthalmos) maka pasien disarankan untuk menggunakan kacamata sehingga dapat terlindungi dari debu, ketika tidur tutup mata dengan menggunakan sepotong kain basah, menggunakan artificial tears bila mata sangat kering.
- Lindungilah tangan dari benda yang panas atau tajam dengan menggunakan sarung tangan tebal, perhatikan apakah ada luka di sekitar tangan, bila ada luka, memar atau lecet segera periksakan ke dokter untuk diberikan perawatan.
- Periksa kaki secara rutin untuk mengetahui apakah ada luka atau tidak, bila kaki kering dan tebal, rendam kaki selama 20 menit dengan air biasa, gosok bagian kaki yang menebal kemudian olesi kaki dengan pelembab seperti minyak kelapa.
- Pasien lepra yang mengalami mati rasa di kaki harus selalu menggunakan alas kaki, memeriksa apakah di kaki ada luka, lecet atau memar serta menghindari penekanan telapak kaki seperti berdiri terlalu lama atau jongkok terlalu lama.
- Pilih alas kaki yang empuk di bagian dalam tetapi keras di bagian luar untuk melindungi kaki dari benda tajam. [10]