Prognosis Melioidosis
Prognosis melioidosis tergantung pada organ internal yang terpengaruh Burkholderia pseudomallei dan respons pasien terhadap antibiotik. Umumnya, penyakit ini memiliki potensi komplikasi serius, baik pada fase akut maupun jangka panjang.[1,2]
Komplikasi
Pada fase akut, penyebaran hematogen yang luas dapat menyebabkan abses multipel di berbagai organ, seperti paru, hati, limpa, ginjal, prostat, otak, kulit, dan jaringan subkutan. Sepsis fulminan, pneumonia berat, dan meningitis dapat berkembang secara cepat dan berujung pada kematian jika tidak ditangani secara intensif. Pada pasien yang berhasil bertahan dari fase akut, komplikasi jangka panjang yang paling sering terjadi adalah kekambuhan, yakni akibat pajanan berulang dan reinfeksi.[2,3]
Prognosis
Kelangsungan hidup dan luaran jangka panjang tergantung pada bentuk klinis penyakit, derajat keparahan penyakit, dan kecepatan serta ketepatan terapi. Mayoritas pasien datang dengan bentuk akut dan sebagian di antaranya mengalami manifestasi sepsis fulminan yang dapat menyebabkan kematian dalam 24-48 jam apabila tidak ditangani secara intensif. Sekitar 9-10% kasus melioidosis berkembang menjadi bentuk kronis, dengan gejala yang berlangsung >2 bulan.[1,2]
Dengan tata laksana yang tepat, prognosis pasien dapat membaik secara signifikan dan risiko kekambuhan dapat ditekan. Namun, apabila penanganan tidak optimal, dapat terjadi progresi dan komplikasi serta kekambuhan.[2,4]