Prognosis Ventricular Septal Defect
Prognosis ventricular septal defect (VSD) atau defek septum ventrikel dipengaruhi oleh ukuran defek pada septum ventrikel. Angka survival rate pada VSD dengan defek yang kecil, rasio aliran darah sistemik dibanting pulmonal <1.5:1 dan tekanan arteri pulmonal yang rendah, dapat mencapai 96%. Akan tetapi, angka ini menurun seiring dengan bertambah besarnya defek. Pasien dengan sindrom Eisenmenger memiliki angka survival rate yang lebih rendah, yaitu 42%.[3,17,25]
Komplikasi
Beberapa komplikasi VSD yang paling umum antara lain gagal jantung, hipertensi pulmonal, penyakit pembuluh darah paru, endokarditis infektif, hipertrofi jantung, regurgitasi aorta, dan gangguan pertumbuhan.
Komplikasi dari defek septum ventrikel (VSD) besar yang tidak ditutup adalah sindrom Eisenmenger, sianosis, dan stenosis infundibular atau right ventricle outflow obstruction.[3,25]
Gagal Jantung dan Hipertrofi Jantung
Gagal jantung dan hipertrofi jantung pada VSD terjadi akibat adanya defek pada septum ventrikel, sehingga ketika jantung memompa darah, banyak darah yang dipompa ke paru dan pompa ke sistemik berkurang. Hal ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih berat dan berakhir pada gagal jantung serta hipertrofi jantung.[17]
Double-Chambered Right Ventricle:
Double-chambered right ventricle adalah keadaan dimana arteri pulmonalis dan aorta berhubungan dengan ventrikel kanan. Hal ini menyebabkan darah di ventrikel kanan tercampur dan ruang ventrikel kanan terdiri dari 2 bagian, yaitu dengan tekanan rendah yang dari arteri pulmonalis dan bagian bertekanan tinggi dari aorta.[19]
Hipertensi Pulmonal
Hipertensi pulmonal pada VSD terjadi karena darah dari ventrikel kiri yang memiliki tekanan tinggi melewati celah defek pada septum interventrikular ke ventrikel kanan, lalu ke sirkulasi paru. Tekanan yang lebih tinggi ini menyebabkan terjadinya hipertensi pulmonal.[3]
Endokarditis Infeksi
Pasien dengan VSD yang tidak menjalani repair sesuai indikasi, laki-laki, dan usia 20 tahun ke atas merupakan kelompok yang paling berisiko mengalami endokarditis infeksi. Adanya shunt dan turbulen akibat defek diduga menyebabkan risiko endokarditis meningkat.[3,38]
Gagal Tumbuh
Gagal tumbuh pada VSD disebabkan karena kebutuhan metabolik yang tinggi, tapi tidak diimbangi dengan klinis yang baik. Misalnya, pasien dengan VSD membutuhkan energi yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan metabolismenya karena defek yang dialami, sianosis, kebutuhan jantung untuk bekerja lebih berat, serta risiko infeksi paru dan endokarditis. Akan tetapi, pasien yang dengan risiko ini biasanya sering menunjukkan tanda gagal jantung, seperti takipnea, mudah lelah saat menyusui.[18]
Prognosis
Prognosis pada pasien dengan VSD kecil, biasanya mengalami penutupan spontan celah VSD terutama pada 6 bulan pertama kehidupan. Selain itu, pada pasien dengan VSD muskular yang terisolasi, prognosisnya juga cukup baik, karena sebagian besar defek otot dapat menutup secara spontan. Penutupan spontan VSD muskular lebih sering pada defek midventrikular daripada defek anterior atau apical.[3,25]
Berdasarkan studi kohort prospektif pada 113 bayi baru lahir di Cina dengan VSD terisolasi yang terdeteksi oleh echocardiography ditemukan bahwa mayoritas VSD muskular akan menutup spontan tanpa intervensi.[26]
Selain itu, tindakan operasi pada defek perimembran yang disertai dengan malalignment septum ventrikel akan mengurangi angka mortalitas. Pasien dengan hipertensi pulmonal yang signifikan atau sindrom Eisenmenger mungkin akan mengalami intoleransi olahraga progresif, hipoksia, dan disfungsi ventrikel kanan.[3,25]
Pasien dengan defek VSD sedang angka survival rate selama 25 tahun adalah 86%, tapi pada defek besar menurun menjadi 61%. Sedangkan pasien dengan sindrom Eisenmenger, angka ini menjadi lebih rendah, yaitu 42%.[17]