Epidemiologi Gangguan Keinginan dan Gairah Seksual
Epidemiologi gangguan keinginan dan gairah seksual (sexual drive disorder) menunjukkan bahwa gangguan ini cukup banyak ditemukan, namun seringkali tidak terdiagnosis dengan baik. Prevalensi gangguan ini cenderung meningkat seiring bertambahnya usia dan lebih tinggi pada perempuan menopause.[1,10]
Global
Gangguan keinginan dan gairah seksual merupakan masalah seksual yang paling sering ditemukan pada perempuan, hal ini berhubungan dengan adanya menopause pada perempuan. Prevalensi gangguan ini pada perempuan adalah 12‒19% di Amerika Serikat dan 6‒13% di negara-negara Eropa.[1,10]
Indonesia
Prevalensi pasti dari gangguan keinginan dan gairah seksual di Indonesia belum pernah dilaporkan. Deteksi gangguan ini di Indonesia relatif sulit karena terkait dengan faktor budaya, di mana dokter sebaiknya memahami teknik anamnesis riwayat kesehatan seksual yang baik.
Mortalitas
gangguan keinginan dan gairah seksual jarang menyebabkan kematian. Namun, jika tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi depresi, fatigue, dan kecemasan. Pasien dapat mengalami gangguan kualitas hidup, tingkat kepuasan fisik dan emosional dengan pasangan, serta kebahagiaan.[1,28]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini