Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Gangguan Waham Menetap general_alomedika 2022-11-10T14:51:50+07:00 2022-11-10T14:51:50+07:00
Gangguan Waham Menetap
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Gangguan Waham Menetap

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Etiologi gangguan waham menetap atau persistent delusional disorder diperkirakan berhubungan dengan faktor biologis, seperti kerusakan sistem limbik dan ganglia basalis. Faktor psikologis, seperti mekanisme adaptasi pasien, dan faktor sosial, misalnya deprivasi sosioekonomi, juga diperkirakan berperan pada etiologi gangguan waham menetap.

Faktor Biologis

Sejumlah kondisi medis dan substance use disorder bisa menimbulkan waham, misalnya tumor otak, epilepsi, dan cannabis use disorder. Namun tidak semua pasien dengan kondisi seperti ini mengalami waham, sehingga diperkirakan ada faktor biologis otak dan kepribadian yang relevan terhadap patofisiologi gangguan waham.

Faktor biologis yang terlibat terutama adalah kerusakan sistem limbik dan ganglia basalis. Faktor lainnya yang juga sering ditemukan adalah riwayat trauma kepala dan penyalahgunaan zat.

Penyebab biologis gangguan psikotik lain yang melibatkan disrupsi jaras dopaminergik, misalnya schizophrenia, tidak bisa sepenuhnya diterapkan pada gangguan waham menetap, karena adanya perbedaan gambaran fungsi dan perjalanan penyakit yang jelas antara gangguan waham dan gangguan psikotik lainnya.

Kondisi hiperdopaminergik juga dihubungkan dengan terjadinya gangguan waham. Pasien dengan gangguan waham diketahui memiliki homovanillic acid (HVA) plasma yang lebih tinggi daripada populasi normal. Setelah diterapi dengan haloperidol, kadar HVA menurun dan gejala pasien membaik.

Faktor risiko yang dilaporkan antara lain adalah status sosioekonomi yang rendah, usia tua, riwayat gangguan jiwa dalam keluarga, defisit sensori, dan paparan stresor kehidupan yang berat.[1,2,4]

Faktor Psikologis

Timbulnya gangguan waham menetap berhubungan erat dengan mekanisme adaptasi yang digunakan pasien ketika menghadapi stressor. Pasien dengan gangguan waham banyak menggunakan reaksi formasi, denial, dan proyeksi sebagai mekanisme adaptasi. Reaksi formasi adalah sikap menyembunyikan dorongan atau ide yang mengancam ke alam bawah sadar dan menunjukkan perilaku yang sebaliknya di alam sadar.

Selain itu, mekanisme adaptasi juga sangat dipengaruhi oleh kepribadian. Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan ciri kepribadian paranoid, skizotipal, atau obsesif-kompulsif, memiliki disposisi paranoid yang meningkatkan risiko mengalami waham. Kepribadian yang hipersensitif, serta defense mechanism berupa reaksi formasi, proyeksi, dan penyangkalan juga berkontribusi menyebabkan terjadinya gangguan waham.[2,3,7,8]

Faktor Sosial

Waham juga banyak dihubungkan dengan faktor-faktor seperti isolasi sosial dan sensori, deprivasi sosioekonomi, dan gangguan dalam kepribadian. Mereka yang mengalami gangguan pendengaran atau penglihatan dan imigran yang mempunyai keterampilan komunikasi terbatas karena hambatan bahasa mempunyai kerentanan lebih tinggi untuk mengalami gangguan waham.[2,3]

Faktor Risiko Lain

Beberapa faktor risiko lain yang dilaporkan, di antaranya status sosioekonomi yang rendah, usia tua, riwayat gangguan jiwa dalam keluarga, defisit sensori, dan paparan stresor kehidupan yang berat. Adanya rasa cemburu, sulit percaya kepada orang lain, dan kepercayaan diri yang rendah juga menyebabkan seseorang berisiko terkena gangguan waham.[1–3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

 

Referensi

1. Ibanez-Casas I, Cervilla JA. Neuropsychological Research in Delusional Disorder: A Comprehensive Review. Psychopathology 2012;45:78–95. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22269940
2. Sadock BJ, Sadock VA, Ruiz P. Kaplan & Sadock’s synopsis of psychiatry: behavioral sciences/clinical psychiatry. Eleventh edition. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2015.
3. Joseph SM, Siddiqui W. Delusional Disorder. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539855/
4. Bourgeois JA. Delusional Disorder. Medscape. 2022 https://emedicine.medscape.com/article/292991-overview#a5
7. Tonna M, Paglia F, Ottoni R, Ossola P, De Panfilis C, Marchesi C. Delusional disorder: The role of personality and emotions on delusional ideation. Comprehensive Psychiatry 2018;85:78–83. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0010440X18301056
8. de Portugal E, Díaz-Caneja CM, González-Molinier M, de Castro MJ, del Amo V, Arango C, et al. Prevalence of premorbid personality disorder and its clinical correlates in patients with delusional disorder. Psychiatry Res 2013;210:986–93. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23993136

Patofisiologi Gangguan Waham Men...
Epidemiologi Gangguan Waham Menetap
Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 9 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 6 jam yang lalu
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG RADIOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang Radiologi yang telah memposting kasus radiologi menarik di minggu...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Apakah praktek dokter umum boleh dispensing obat untuk pasien?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya baru buka praktek mandiri dokter umum, saat visitasi dengan puskesmas disarankan harus ada obat emergency, Selain obat emergency apakah di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.