Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Emboli Paru general_alomedika 2023-09-08T10:38:37+07:00 2023-09-08T10:38:37+07:00
Emboli Paru
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Emboli Paru

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Etiologi utama emboli paru adalah migrasi thrombus dari bagian tubuh lain, sering kali dari vena dalam tungkai bawah. Pembentukan thrombus umumnya disebabkan dan dipengaruhi oleh gangguan dari triad Virchow, yaitu stasis vena, kerusakan dinding pembuluh darah, dan hiperkoaguabilitas.[1,2]

Thrombus

Deep vein thrombosis merupakan kontributor utama terjadinya emboli paru. Ketika aliran darah mengalami stasis di vena ekstremitas bawah akibat faktor seperti imobilitas yang berkepanjangan, pembedahan, atau cedera, thrombus dapat terbentuk. Jika thrombus ini terlepas dan mencapai paru, maka dapat menyebabkan emboli paru.[1-3]

Faktor Risiko

Faktor risiko emboli paru adalah segala sesuatu kondisi yang mengganggu triad Virchow yang menyebabkan peningkatan risiko thrombosis.

Imobilitas Berkepanjangan

Tidak aktif dalam waktu lama, seperti selama penerbangan panjang atau tirah baring, dapat menyebabkan stagnasi darah dan pembentukan thrombus.[4]

Pembedahan dan Trauma

Prosedur pembedahan dan cedera traumatik dapat memicu pembentukan thrombus, terutama pada pasien operasi ortopedi. Hal ini dikarenakan terjadi kerusakan vena secara langsung dan inflamasi. Selain itu, pasien umumnya juga mengalami imobilitas saat dan setelah operasi yang menyebabkan meningkatnya risiko tromboemboli vena. [4]

Obesitas

Obesitas dapat menyebabkan stasis vena dan mendorong perkembangan thrombus. Individu obesitas memiliki risiko tromboemboli vena 6 kali lipat lebih besar dibandingkan pasien dengan indeks massa tubuh normal.[4]

Merokok

Penggunaan tembakau merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko terbentuknya thrombus.[4,5]

Obat Berbasis Hormon

Kontrasepsi oral yang mengandung estrogen dapat meningkatkan risiko tromboemboli vena 3-4 kali lipat pada satu tahun pertama penggunaan, terutama 3 bulan awal, tetapi risiko menurun setelahnya.[4]

Keganasan

Keadaan keganasan dapat memproduksi substansi prokoagulan berlebihan sehingga dapat meningkatkan risiko tromboemboli vena hingga 7 kali lipat.[4]

Usia Lanjut

Seiring bertambahnya usia, terutama pada usia lebih dari 50-60 tahun, terjadi ketidakseimbangan antara zat antikoagulan dan prokoagulan yang menyebabkan peningkatan risiko tromboemboli vena.[4]

Faktor V Leiden

Mutasi pada faktor V sering terjadi dan dapat meningkatkan 5 kali risiko terjadinya tromboemboli vena pada heterozigot dan 10 kali pada homozigot. Pada faktor V leiden, terjadi mutasi pada tempat pengikatan faktor V terhadap antikoagulan protein C, sehingga faktor V tidak dapat diinaktivasi dan terus menerus aktif dan meningkatkan risiko thrombosis.[4,6]

Mutasi Gen Prothrombin

Mutasi gen prothrombin dapat ditemukan pada 7% pasien dengan tromboemboli vena dan meningkatkan risiko thrombosis 3 kali. Gangguan kode genetik menyebabkan tubuh memproduksi faktor koagulasi prothrombin berlebihan sehingga meningkatkan aktivitas trombosis.[4]

Defisiensi Antithrombin

Defisiensi antithrombin umumnya jarang terjadi tetapi dapat meningkatkan 5-10 kali lipat risiko thrombosis vena. Antithrombin menginhibisi enzim sistem koagulasi, seperti IIa, IXa, Xa, dan XIIa. Defisiensi antithrombin secara kuantitatif (tipe I) maupun kualitatif (tipe II) dapat meningkatkan thrombosis vena maupun arteri.[4,7]

Defisiensi Protein C

Defisiensi protein C dapat meningkatkan 5-10 kali risiko thrombosis vena. Defisiensi protein C menyebabkan tidak dapatnya menginaktivasi faktor V dan VIII sehingga koagulasi sulit untuk ditekan.[4,8]

Defisiensi Protein S

Defisiensi protein S dapat meningkatkan 5-10 kali risiko thrombosis vena. Defisiensi protein S, yang berperan sebagai kofaktor untuk aktivasi protein C dalam inaktivasi faktor Va dan VIIIa, menyebabkan inhibisi koagulasi sulit dilakukan.[4,9]

Referensi

1. Duffett L, Castellucci LA, Forgie MA. Pulmonary embolism: Update on management and controversies. The BMJ. 2020;370. doi:10.1136/bmj.m2177
2. Vyas V, Goyal A. Acute Pulmonary Embolism. Statpearls, 2023.
3. Konstantinides S V., Meyer G, Bueno H, et al. 2019 ESC Guidelines for the diagnosis and management of acute pulmonary embolism developed in collaboration with the European respiratory society (ERS). Eur Heart J. 2020;41(4):543-603. doi:10.1093/eurheartj/ehz405
4. Turetz M, Sideris AT, Friedman OA, Triphathi N, Horowitz JM. Epidemiology, Pathophysiology, and Natural History of Pulmonary Embolism. Semin Intervent Radiol. 2018;35(2):92-98. doi:10.1055/s-0038-1642036
6. Albagoush SA, Koya S, Chakraborty RK, Schmidt AE. Factor V Leiden Mutation.; 2023.
7. Yamashita M, Komaki T, Tashiro K, Inada Y, Iwata A, Ogawa M, Morishita E, Miura SI. Hereditary Antithrombin Deficiency Presenting with Deep Venous Thrombosis During the Second Pregnancy. Intern Med. 2020 Jan 15;59(2):235-239. doi: 10.2169/internalmedicine.3268-19. Epub 2019 Sep 26. PMID: 31554754; PMCID: PMC7008054.
8. Gupta A, Patibandla S. Protein C Deficiency. Statpearls,2023.
9. Gupta A, Tun AM, Gupta K, Tuma F. Protein S Deficiency. Statpearls, 2023.

Patofisiologi Emboli Paru
Epidemiologi Emboli Paru

Artikel Terkait

  • Efektivitas D-Dimer untuk Mengeksklusi Venous Thromboembolism (VTE)
    Efektivitas D-Dimer untuk Mengeksklusi Venous Thromboembolism (VTE)
  • Profilaksis Emboli Paru pada Pasien COVID-19
    Profilaksis Emboli Paru pada Pasien COVID-19
  • Penggunaan Sistem Skoring pada Emboli Paru
    Penggunaan Sistem Skoring pada Emboli Paru
  • Analisis Guideline Emboli Paru dari European Society of Cardiology 2019
    Analisis Guideline Emboli Paru dari European Society of Cardiology 2019
  • Risiko Tromboemboli Vena setelah Serangan Gout – Telaah Jurnal Alomedika
    Risiko Tromboemboli Vena setelah Serangan Gout – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 7 jam yang lalu
Obat batuk sesak untuk Ibu hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter.Obat batuk sesak untuk Ibu hamil yang aman apa y?Apakah GG dan salbutamol aman untuk ibu hamil?
dr.Rahayu Mentari
Dibalas 21 jam yang lalu
Benjolan di pusat tanggal, bagaimana tatalaksananya?
Oleh: dr.Rahayu Mentari
2 Balasan
Alo Dokter, Ank usia 16 bulan.. benjolan d pusat terjadi setelah 2 bulan tali pusar tanggal.. tdk demam, dan tidak berbau.. mohon diskusi nya dok, tuk...
dr.Arini Gita Puspa
Dibalas 2 jam yang lalu
Webinar tahun 2025
Oleh: dr.Arini Gita Puspa
4 Balasan
ALO dokter, izin berdiskusi, apakah ada yang tahu kenapa webinar di tahun 2025 ini SKP tidak langsung terhitung di satu sehat, termasuk webinar dari...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.