Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Emboli Paru general_alomedika 2023-09-08T10:33:24+07:00 2023-09-08T10:33:24+07:00
Emboli Paru
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Emboli Paru

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Emboli paru adalah kejadian trombotik dimana terjadi obstruksi arteri di paru. Emboli paru merupakan penyakit kardiovaskular ketiga tersering setelah infark miokard dan stroke. Emboli paru umumnya berkaitan dengan lepasnya thrombus yang terbentuk dalam vena, terutama dari tungkai bawah.

Lepasnya thrombus menyebabkan penyumbatan pada vaskularisasi pulmoner, menghalangi aliran darah dari ventrikel kanan jantung ke paru untuk pertukaran oksigen, mengakibatkan berkurangnya oksigenasi darah. Selain itu, peningkatan resistensi menyebabkan peningkatan tekanan di sisi kanan jantung, yang dapat menyebabkan penurunan curah jantung, gangguan perfusi sistemik, dan gagal jantung.[1,2]

Gambar 1. CT angiografi embili paru (Sumber : openi, 2014)

Gambar 1. CT angiografi emboli paru. (Sumber : Openi, 2014)

Presentasi klinis emboli paru sering tidak spesifik dan mirip dengan berbagai kondisi lain. Evaluasi awal biasanya mencakup riwayat pasien, pemeriksaan fisik, dan stratifikasi klinis. Pasien yang lebih berisiko mengalami emboli paru antara lain mereka yang memiliki riwayat deep vein thrombosis, menjalani tindakan bedah dalam waktu dekat, ataupun keganasan.

Tes laboratorium seperti kadar D-dimer, dikombinasikan menggunakan sistem skor Kriteria Well’s, dapat membantu penilaian risiko, tetapi hasil positif sebaiknya dikonfirmasi melalui modalitas pencitraan seperti computed tomography pulmonary angiography (CTPA) atau pemindaian ventilasi-perfusi (V/Q). Teknik pencitraan ini mampu memvisualisasikan pembuluh darah paru dan pola perfusi.

Pemberian antikoagulan seperti heparin atau direct oral anticoagulants (DOACs) mungkin bermanfaat pada beberapa kasus ringan untuk mencegah obstruksi lebih lanjut dan menghilangkan obstruksi. Pada kasus lebih berat, terutama yang mengalami ketidakstabilan hemodinamik, terapi trombolitik akan diperlukan. Intervensi bedah seperti embolektomi bisa menjadi pilihan pada pasien yang kontraindikasi mendapat trombolisis.[1-3]

Referensi

1. Duffett L, Castellucci LA, Forgie MA. Pulmonary embolism: Update on management and controversies. The BMJ. 2020;370. doi:10.1136/bmj.m2177
2. Vyas V, Goyal A. Acute Pulmonary Embolism. Statpearls, 2023.
3. Konstantinides S V., Meyer G, Bueno H, et al. 2019 ESC Guidelines for the diagnosis and management of acute pulmonary embolism developed in collaboration with the European respiratory society (ERS). Eur Heart J. 2020;41(4):543-603. doi:10.1093/eurheartj/ehz405

Patofisiologi Emboli Paru

Artikel Terkait

  • Efektivitas D-Dimer untuk Mengeksklusi Venous Thromboembolism (VTE)
    Efektivitas D-Dimer untuk Mengeksklusi Venous Thromboembolism (VTE)
  • Profilaksis Emboli Paru pada Pasien COVID-19
    Profilaksis Emboli Paru pada Pasien COVID-19
  • Penggunaan Sistem Skoring pada Emboli Paru
    Penggunaan Sistem Skoring pada Emboli Paru
  • Analisis Guideline Emboli Paru dari European Society of Cardiology 2019
    Analisis Guideline Emboli Paru dari European Society of Cardiology 2019
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Otopain untuk ibu hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter. Izin bertanya dokter, pasien hamil trimester 2 dengan otitis eksterna sirkumskripta apakah boleh diberikan otopain tetes telinga? Terima kasih
Anonymous
Dibalas kemarin, 13:19
Panduan Penggunaan Amlodipin 5 mg dan 10 mg
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya ingin bertanyaApakah ada patokan tekanan darah kapan kita menggunakan Amlodipin dosis 5 mg atau 10 mg. Mohon informasinya dokter, terima...
Anonymous
Dibalas kemarin, 12:10
Apakah ada format surat sakit dari klinik mandiri?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter, Apakah sudah ada format untuk surat sakit?, Serta apakah bisa mengeluarkan surat sakit dari Klinik Praktek Mandiri?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.