Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Penyakit Meniere general_alomedika 2023-06-28T08:34:15+07:00 2023-06-28T08:34:15+07:00
Penyakit Meniere
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Penyakit Meniere

Oleh :
dr.tyagita khrisna ayuningtias
Share To Social Media:

Diagnosis penyakit Meniere atau Meniere’s disease perlu dicurigai pada pasien dengan keluhan vertigo dan gangguan pendengaran. Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis dari The Classification Committee of the Bárány Society atau CCBS. Menurut kriteria ini, diagnosis penyakit Meniere dapat dibedakan menjadi definite dan probable.[4,7]

Berikut adalah kriteria untuk diagnosis definite penyakit Meniere:

  • Adanya ≥2 episode vertigo spontan yang masing-masing berlangsung antara 20 menit sampai 12 jam
  • Gangguan pendengaran sensorineural frekuensi rendah sampai sedang berdasarkan audiometri, setidaknya satu kali, baik sebelum, selama, ataupun setelah episode vertigo pertama
  • Gejala aural yang berfluktuasi pada telinga yang terkena
  • Tidak termasuk pada diagnosis vestibular lainnya[4,7]

Berikut adalah kriteria untuk diagnosis probable penyakit Meniere:

  • Adanya ≥2 episode vertigo atau pusing dengan durasi 20 menit sampai 24 jam
  • Gejala aural yang berfluktuasi pada telinga yang terkena
  • Tidak termasuk pada diagnosis vestibular lainnya[4,7]

Anamnesis

Keluhan tersering yang membawa pasien memeriksakan diri adalah vertigo. Pada saat pasien mengeluhkan vertigo, dokter harus membedakan antara vertigo sentral, perifer, dan kardiovaskular. Tanda bahaya vertigo sentral adalah manifestasi neurologis, tuli mendadak, awitan atau tipe baru nyeri kepala, dan nistagmus. Jika penyakit Meniere dicurigai, tanyakan karakteristik vertigo, gangguan pendengaran, dan riwayat episode yang sama sebelumnya.[2]

Setelah serangan akut, pada umumnya pasien akan mengeluhkan lelah, tidak stabil, dan mual yang dapat berlangsung hingga hitungan hari. Waktu dan frekuensi terjadinya serangan pada tiap individu sangatlah bervariasi. Ada pasien yang dapat memprediksi terjadinya serangan, ada pula yang mengeluhkan serangan terjadi tiba-tiba dengan waktu yang tidak dapat diprediksi. Serangan bisa dipicu oleh makanan atau minuman, siklus menstruasi, atau stres psikologis.[1,6]

Keluhan penyerta dapat berupa tinnitus, sensasi penuh pada telinga, mual, muntah, keringat berlebih, dan diare. Gali juga faktor herediter, riwayat alergi, riwayat penyakit autoimun, penyakit dahulu, serta riwayat trauma.[1,2,6]

Pemeriksaan Fisik

Pada fase remisi, temuan pemeriksaan fisik umumnya normal, terutama jika pasien bebas gejala. Pada fase serangan akut, akan didapatkan perubahan tanda vital, seperti meningkatnya tekanan darah, denyut nadi, dan laju pernapasan. Tanda dehidrasi bisa ditemukan pada pasien yang mengalami muntah hebat.[1,2,6]

Uji Dix-Hallpike

Uji Dix-Hallpike atau pemeriksaan Nylen–Bárány bisa menemukan nistagmus dengan latensi 2–5 detik.[2,6]

Uji Romberg

Uji Romberg menunjukkan ketidakstabilan yang signifikan dan memburuk pada saat serangan akut. Hasil dikatakan positif apabila pasien tidak dapat mempertahankan posisinya atau terjatuh ketika diminta berdiri sambil memejamkan mata.[2,6]

Stepping Test

Stepping test atau Fukuda test juga dapat dilakukan untuk memeriksa adanya vertigo. Tes ini dilakukan dengan cara meminta pasien berjalan di tempat dengan mata tertutup. Hasil dikatakan positif bila terjadi deviasi ke salah satu sisi melebihi 30 derajat.[1,2,6]

Gangguan Pendengaran

Pemeriksaan otoskopi umumnya normal. Tes penala Rinne dan Weber menunjukkan tuli sensorineural pada penyakit Meniere yang akut atau sudah lanjut.[2]

Pemeriksaan Neurologi

Pemeriksaan neurologi lengkap juga dibutuhkan untuk membedakan penyakit Meniere dan kondisi lain. Vertigo awitan baru bisa merupakan tanda awal dari serangan stroke atau kompresi batang otak yang memerlukan perawatan segera.[1,3]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding penyakit Meniere adalah Benign Positional Paroxysmal Vertigo atau BPPV yang merupakan penyebab tersering vertigo perifer. Diagnosis banding yang lain adalah neuritis vestibular.

Benign Positional Paroxysmal Vertigo (BPPV)

Pada BPPV, vertigo berhubungan dengan gerakan kepala, berlangsung beberapa detik hingga menit, dan tidak berkaitan dengan gejala aura.[2]

Neuritis Vestibular

Pada kasus neuritis vestibular, vertigo berlangsung selama beberapa hari. Ada tanda lesi sentral seperti nistagmus multiarah. Selain itu, bisa ada defisit saraf kranial lain, peradangan membran timpani, demam tinggi, nyeri mastoid, dan ataksia trunkal.[2,6]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mengidentifikasi gangguan pendengaran dan menyingkirkan diagnosis banding.

Audiometri

Pemeriksaan ini membantu menilai gangguan tajam pendengaran yang sudah terjadi dan dapat mendeteksi perubahan di masa mendatang. Hasil yang ditemukan pada penyakit Meniere umumnya adalah tuli sensorineural nada rendah yang fluktuatif.[2]

Pemeriksaan Laboratorium

Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik untuk diagnosis penyakit Meniere. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah:

  • Pemeriksaan kadar gula darah untuk mengidentifikasi diabetes mellitus

  • Pemeriksaan antinuclear antibody (ANA) dan erythrocyte sedimentation rate (ESR) untuk mengidentifikasi penyakit autoimun
  • Hitung darah lengkap untuk mendeteksi gangguan darah, seperti anemia atau leukemia

  • Pemeriksaan kadar elektrolit untuk menilai ketidakseimbangan elektrolit
  • Venereal disease research laboratory (VDRL) dan fluorescent treponemal antibody (FTA-ABS) untuk mengidentifikasi sifilis dan penyakit Lyme[1,6]

MRI dan CT Scan

MRI dan CT scan dapat dilakukan pada saat episode pertama penyakit Meniere guna mengidentifikasi atau menyingkirkan kemungkinan penyebab sentral, seperti stroke, kelainan anatomi, atau neuroma akustik.[1,5,6,7]

Electrocochleography (ECOG)

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan elektrofisiologi yang mendeteksi peningkatan tekanan telinga bagian dalam dan secara spesifik mendeteksi distensi membran basilar dari telinga bagian dalam. Pada penyakit Meniere, dapat ditemukan peningkatan tekanan endolimfe yang berhubungan dengan hidrops endolimfe.[1]

Electronystagmography (ENG)

Electronystagmography merupakan tes fungsi telinga bagian dalam, utamanya kanalis semisirkularis. Pemeriksaan dilakukan dengan menentukan respons telinga bagian dalam terhadap gerakan dan stimulasi kalori. Hidrops endolimfatik akan menyebabkan berkurangnya respon vestibular pada telinga yang terkena.[1]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Li JC. Meniere Disease (Idiopathic Endolymphatic Hydrops). Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1159069-overview
2. Koenen L, Andaloro C. Meniere Disease. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536955/
3. Mirza S, Gokhale S. Pathophysiology of Meniere's Disease. IntechOpen. 2017. DOI: 10.5772/66388 https://www.intechopen.com/books/up-to-date-on-Meniere-s-disease/pathophysiology-of-Meniere-s-disease
4. Oberman BS, Patel VA, Cureoglu S, Isildak H. The aetiopathologies of Ménière's disease: a contemporary review. L’eziopatogenesi della Sindrome di Ménière: stato dell’arte. Acta Otorhinolaryngol Ital. 2017;37(4):250-263. doi:10.14639/0392-100X-793
5. Vassiliou A, Vlastarakos PV, Maragoudakis P, et al. Meniere's disease: Still a mystery disease with difficult differential diagnosis. Ann Indian Acad Neurol. 2011;14(1):12-18. doi:10.4103/0972-2327.78043
6. Wu V, Sykes EA, Beyea MM, et al. Approach to Ménière disease management. Can Fam Physician. 2019;65(7):463-467.
7. Magnan J, Özgirgin ON, Trabalzini F, et al. European Position Statement on Diagnosis, and Treatment of Meniere's Disease. J Int Adv Otol. 2018;14(2):317-321. doi:10.5152/iao.2018.140818

Epidemiologi Penyakit Meniere
Penatalaksanaan Penyakit Meniere

Artikel Terkait

  • Red Flag Tinnitus
    Red Flag Tinnitus
  • Injeksi Kortikosteroid Intratimpani pada Penanganan Penyakit Meniere
    Injeksi Kortikosteroid Intratimpani pada Penanganan Penyakit Meniere
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 4 jam yang lalu
MRI Pasien Stroke Iskemik - ALOPALOOZA
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
1 Balasan
Alodokter, pasien laki2 56 tahun dgn hipertensi dan diabetes mendadak lemah sisi tubuh kanan. MRI DWI memperlihatkan gambaran berikut. Arteri apa yang...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 8 jam yang lalu
H-7 Webinar ALOMEDIKA: Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh - Selasa, 20 Mei 2025 Pukul 13.00 - 14.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti ALOMEDIKA Webinar - "Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh" untuk memahami peran strategis dokter dalam menjaga kesehatan para jemaah...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 9 jam yang lalu
Jurnal Paling Zonk di Bulan Mei 2025😱
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Selalu tinjau bacaan dokter dengan kritis, karena tidak semua penelitian yang dipublikasikan dapat diandalkan!Penelitian terkait efek konsumsi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.