Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Penyakit Meniere general_alomedika 2025-04-17T13:38:45+07:00 2025-04-17T13:38:45+07:00
Penyakit Meniere
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Penyakit Meniere

Oleh :
dr.tyagita khrisna ayuningtias
Share To Social Media:

Saat ini penatalaksanaan definitif untuk penyakit Meniere atau Meniere’s disease belum ada, sehingga terapi bersifat simtomatik. Contohnya adalah pengobatan gejala dengan antiemetik, antihistamin, atau benzodiazepin. Pasien juga dapat diberikan diuretik dan diet rendah garam. Ablasi vestibular dapat dilakukan jika terapi konservatif gagal.[9]

Selain dalam upaya pengendalian vertigo akut dan efek terkait (contohnya dehidrasi akibat muntah berlebihan), pada umumnya pasien penyakit Meniere tidak memerlukan rawat inap.[2,6]

Medikamentosa

Perawatan medis pada penyakit Meniere ditujukan untuk meredakan gejala. Pada pasien vertigo akut, tata laksana ditujukan untuk mengendalikan vertigo. Pada fase tenang (tidak ada serangan), pengobatan lebih difokuskan pada terapi nonfarmakologi dan pencegahan.

Diuretik

Walaupun sering digunakan sebagai pilihan terapi penyakit Meniere, efektivitas diuretik belum didukung oleh bukti yang cukup. Diuretik dapat digunakan untuk mencegah atau mengurangi insiden serangan vertigo. Contoh obat-obatan yang dapat diberikan adalah hydrochlorothiazide 25 mg peroral sekali sehari atau acetazolamide 250 mg peroral dua kali sehari.[9]

Vestibulosupresan

Obat vestibulosupresan bekerja dengan cara menumpulkan respons otak terhadap sinyal yang datang dari telinga bagian dalam. Obat-obatan yang dapat dipilih adalah:

  • Meclizine 25–50 mg setiap 4–6 jam, hati-hati penggunaan pada pasien dengan pembesaran prostat

  • Dimenhydrinate 50 mg setiap 4–6 jam

  • Lorazepam 0,5 mg 2 kali sehari

  • Clonazepam 0,5 mg 2 kali sehari

  • Diazepam 2 mg per oral 2 kali sehari atau 5 mg intravena 1 kali pemberian[1,8]

Penggunaan obat-obatan tersebut secara sering dan dalam jangka panjang sangat tidak dianjurkan karena memperburuk kompensasi vestibular dan fungsi keseimbangan. Obat-obatan tersebut juga memiliki efek sedasi yang mengganggu produktivitas.[1,8]

Antiemetik

Antiemetik antikolinergik digunakan untuk mengatasi mual dan gejala gastrointestinal yang sering dialami pasien penyakit Meniere. Obat yang dipilih adalah prochlorperazine 25 mg rektal atau 10 mg peroral setiap 6–8 jam; atau promethazine 25 mg rektal atau peroral setiap 6–8 jam. Ondansetron adalah antiemetik lini kedua.[9]

Kortikosteroid

Kortikosteroid dapat digunakan dalam terapi penyakit Meniere. Kortikosteroid yang dipakai adalah prednison 60 mg peroral sekali sehari selama 1 minggu yang diturunkan perlahan dalam minggu berikutnya; atau injeksi dexamethasone intratimpani pada episode akut.[9]

Agonis Histamin

Betahistine termasuk dalam golongan agonis histamin yang sering digunakan dalam kasus vertigo. Mekanisme kerjanya adalah meningkatkan sirkulasi pada stria vaskularis koklea atau menghambat aktivitas inti organ vestibular. Ada banyak laporan mengenai keberhasilan pemakaian betahistine dalam tata laksana penyakit Meniere. Akan tetapi, pemakaiannya belum disetujui oleh FDA.[1,7]

Terapi Ablasi

Terapi ablasi dilakukan jika terapi konservatif gagal. Gentamicin intratimpani, umumnya dalam dosis 40 mg/ml, diberikan untuk melakukan labirintektomi kimiawi. Pemantauan dengan audiometri serial diperlukan untuk monitor gangguan pendengaran. Jika vertigo menetap, injeksi dapat diulangi dalam 4 minggu.[9]

Ablasi pembedahan dapat dipertimbangkan pada pasien dengan serangan yang sering dan sangat mengganggu kualitas hidup, yang tidak merespons terapi konservatif. Neurektomi vestibular dilaporkan bermanfaat pada 95% kasus untuk menghilangkan vertigo. Labirintektomi dilakukan hanya jika tuli yang dialami pasien sangat berat.[9]

Implan Koklea

Pasien penyakit Meniere yang menjalani implan koklea mencapai komunikasi reseptif yang substansial. Implantasi tidak mengubah fungsi vestibular dan tidak memperburuk gejala terkait fungsi pendengaran. Pada pasien yang mendapat labirinektomi simultan dengan implan koklea, serangan vertigo berkurang dan gangguan pendengaran juga membaik.[1]

Terapi Suportif

Terapi suportif yang bisa dilakukan ada kasus penyakit Meniere adalah rehabilitasi vestibular, yaitu terapi fisik dan okupasi yang membantu pasien untuk membiasakan diri terhadap hilangnya keseimbangan. Rehabilitasi ini dilakukan dengan latihan-latihan keseimbangan berulang. Dikarenakan sifat penyakit Meniere yang fluktuatif, rehabilitasi vestibular tidak efektif jika dijadikan penatalaksanaan primer. Namun, latihan ini sangat berguna bagi mereka yang sudah menjalani pembedahan.[1]

Diet

Diet yang disarankan adalah diet rendah garam <1,5 gram/hari. Pasien juga dianjurkan untuk menghindari alkohol dan kafein. Hal ini diduga mengurangi frekuensi serangan vertigo. Namun, bukti ilmiah yang mendukung masih lemah.[2,9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Li JC. Meniere Disease (Idiopathic Endolymphatic Hydrops). Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1159069-overview
2. Koenen L, Andaloro C. Meniere Disease. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536955/
6. Wu V, Sykes EA, Beyea MM, et al. Approach to Ménière disease management. Can Fam Physician. 2019;65(7):463-467.
7. Magnan J, Özgirgin ON, Trabalzini F, et al. European Position Statement on Diagnosis, and Treatment of Meniere's Disease. J Int Adv Otol. 2018;14(2):317-321. doi:10.5152/iao.2018.140818
8. Brooks M. New Guideline to Improve Ménière's Disease Diagnosis, Treatment. Medscape. 2020. https://www.medscape.com/viewarticle/928652
9. Lustig LR. Meniere’s Disease, Endolymphatic Hydrops. MSD Manuals. 2020. https://www.msdmanuals.com/professional/ear,-nose,-and-throat-disorders/inner-ear-disorders/meniere-disease

Diagnosis Penyakit Meniere
Prognosis Penyakit Meniere

Artikel Terkait

  • Red Flag Tinnitus
    Red Flag Tinnitus
  • Injeksi Kortikosteroid Intratimpani pada Penanganan Penyakit Meniere
    Injeksi Kortikosteroid Intratimpani pada Penanganan Penyakit Meniere
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 4 jam yang lalu
MRI Pasien Stroke Iskemik - ALOPALOOZA
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
1 Balasan
Alodokter, pasien laki2 56 tahun dgn hipertensi dan diabetes mendadak lemah sisi tubuh kanan. MRI DWI memperlihatkan gambaran berikut. Arteri apa yang...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 8 jam yang lalu
H-7 Webinar ALOMEDIKA: Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh - Selasa, 20 Mei 2025 Pukul 13.00 - 14.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti ALOMEDIKA Webinar - "Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh" untuk memahami peran strategis dokter dalam menjaga kesehatan para jemaah...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 9 jam yang lalu
Jurnal Paling Zonk di Bulan Mei 2025😱
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Selalu tinjau bacaan dokter dengan kritis, karena tidak semua penelitian yang dipublikasikan dapat diandalkan!Penelitian terkait efek konsumsi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.