Epidemiologi Polip Nasal
Data epidemiologi menunjukkan bahwa secara global prevalensi polip nasal diperkirakan sebesar 1-4%. Kasus polip nasal lebih sering terjadi pada orang dewasa berusia di atas 40 tahun dan anak-anak berusia di bawah 10 tahun.[4,9,10]
Global
Diperkirakan insiden polip nasal pada populasi orang dewasa sebesar 1-4%, sedangkan angka kejadian polip nasal pada anak yakni sebesar 0,1%. Prevalensi polip nasal di negara Korea Selatan mencapai 2,5-2,6%, sementara itu di Perancis sebesar 2,1%.[7,11]
Prevalensi polip nasal dengan rinosinusitis kronik di Jerman antara tahun 2016-2019 mencapai 374.115 kasus atau setara 5500 kasus per 1 juta populasi. Prevalensi di Polandia yakni sebesar 52 kasus per 10.000 populasi. Kasus polip nasal lebih sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan, dengan rasio 2-4:1. Polip nasal juga lebih banyak terjadi pada pasien berusia 40–60 tahun.[4,10-11]
Prevalensi terjadinya polip nasal lebih tinggi pada individu dengan asma, sinusitis kronis, rhinitis alergi, ataupun fibrosis kistik. Sekitar 19-36% pasien polip nasal menderita rhinosinusitis kronik.[1]
Indonesia
Data epidemiologi polip nasal secara nasional di Indonesia belum tersedia.
Mortalitas
Mortalitas tidak meningkat secara signifikan pada penderita polip nasal. Namun, gejala yang diderita oleh pasien dapat menurunkan kualitas hidup. Suatu studi menemukan bahwa risiko mortalitas rhinosinusitis kronik dengan polip nasal lebih tinggi daripada rhinosinusitis kronik tanpa polip nasal.[11]
Penulisan pertama oleh: dr. Karina Sutanto