Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Polip Nasal general_alomedika 2023-06-07T10:19:23+07:00 2023-06-07T10:19:23+07:00
Polip Nasal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Polip Nasal

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Etiologi polip nasal belum diketahui pasti, tetapi penyakit ini sering dikaitkan dengan infeksi dan inflamasi kronik pada rhinitis alergi, sinusitis kronik, dan asma. Terdapat beberapa faktor yang telah diidentifikasi mempengaruhi terjadinya polip nasal, antara lain faktor genetik, faktor biofilm, dan fungi.[2,6]

Faktor Genetik

Faktor genetik diduga memiliki peran dalam terjadinya polip nasal. Studi menemukan bahwa terdapat suatu hubungan antara alel human leukocyte antigen (HLA) dengan polip nasal, dimana terjadinya polip nasal meningkat 5,53 kali pada individu dengan haplotipe HLA-DQA1*0201-DQB1*0201.

Selain itu, penelitian juga menemukan adanya gen yang terlibat dalam perbaikan dan pemeliharaan inflamasi mukosa pada polip nasal, yakni Carbonic Anhydrase (CA). CA merupakan zinc metalloenzyme yang berperan dalam proses biologis sebagai epitel pengangkut cairan, termasuk transportasi ion dan air.

Penurunan ekspresi CA berkaitan dengan gangguan elektrolit dan transportasi air pada sel epitel, sehingga menyebabkan edema jaringan dan meningkatkan risiko terbentuknya polip nasal.[6]

Faktor Biofilm

Biofilm merupakan kumpulan mikroorganisme dalam matriks zat polimer ekstraseluler yang terdiri dari exopolysaccharides, asam nukleat, dan protein. Sifat struktural dari biofilm dan karakteristik sel sessile menghasilkan resistensi terhadap antimikroba, sehingga bakteri dalam biofilm dapat secara aktif memetabolisme dan menghasilkan endotoksin serta faktor virulensi lainnya, menyebabkan inflamasi kronik.[6]

Faktor Fungi

Partikel fungi (spora dan hifa) dikenali oleh individu yang sensitif sebagai antigen yang dapat memicu inflamasi oleh eosinofil dan major basic protein (MBP) pada mukosa sinonasal, sehingga terjadi kerusakan mukosa dan migrasi sel inflamasi lain. Aspergillus dan Alternaria merupakan spesies fungi yang sering terlibat dalam patogenesis polip nasal.[6]

Faktor Risiko

Polip nasal banyak ditemukan pada individu dengan penyakit saluran napas kronik. Ini mencakup asma, sinusitis kronis, rhinitis alergi, ataupun fibrosis kistik

Alergi

Nasal polip disebabkan oleh T-helper 2 (Th-2) cell driven eosinophilia dan inflamasi dari imunoglobulin-E (IgE) dengan kenaikan kadar interleukin 5 (IL-5), yang dimana reaksi-reaksi tersebut dipicu oleh reaksi alergi.[1,2,6,7]

Asma

Terdapat banyak studi mengenai klinis, epidemiologi, serta patofisiologi yang menunjukkan bahwa asma dan Chronic Rhinosinusitis with Nasal Polyps (CRSwNP) saling berkaitan dan muncul selalu bersamaan. Hal ini dilatarbelakangi dengan inflamasi upregulation sitokin tipe 2 seperti IL-4, IL-5, dan IL-13 dan pelepasan mediator imun Ig-E mediated pada mukosa nasal dengan saluran pernapasan bagian bawah yang saling berhubungan.[8]

Usia Lanjut

Berdasarkan studi, pasien berusia lanjut dengan rinosinusitis kronik memiliki faktor risiko lebih tinggi untuk mengalami polip nasal.[9]

Sensitivitas terhadap Aspirin

Anak-anak dari penderita asma bronkial dan sensitivitas terhadap aspirin lebih sering menderita polip nasal dan rhinosinusitis. Hal tersebut menunjukkan adanya peranan faktor genetik, di mana HLA A1/ B8 dilaporkan meningkatkan risiko polip nasal pada pasien asma bronkial dan sensitivitas terhadap aspirin.[3]

Faktor Genetik

Dalam suatu penelitian, didapatkan >50% pasien polip nasal memiliki riwayat keluarga positif. Selain itu, juga ditemukan adanya asosiasi antara gen HLA-A74, HLA-DR7-DQA1*0201, dan haplotype HLA-DR7-DQB1*0202 dengan kejadian polip nasal.[5]

Faktor Lainnya

Beberapa faktor risiko lainnya yang meningkatkan terjadinya polip nasal, antara lain kistik fibrosis, allergic fungal sinusitis, primary ciliary dyskinesia, Churg Strauss syndrome, young syndrome, serta nonallergic rhinitis with eosinophilia syndrome (NARES).[1-3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Karina Sutanto

Referensi

1. Archer SM. Nonsurgical Treatment of Nasal Polyps. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/861353-overview#a1
2. del Toro E, Portela J. Nasal Polyps. StatPearls. NCBI. 2023
3. Cheng AT. Nasal Polyp Surgery. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/861456-overview#a8
5. Goulioumis, A.K., Kourelis, K., Gkorpa, M. et al. Pathogenesis of Nasal Polyposis: Current Trends. Indian J Otolaryngol Head Neck Surg. 2022. https://doi.org/10.1007/s12070-022-03247-2
6. Aldean EZ. A review of nasal polyps. Med Clin Res. 2019; 4(11): 1-4
7. Wojas O, Arcimowicz M, Fumanczyk K, et al. The relationship between nasal polyps, bronchial asthma, allergic rhinitis, atopic dermatitis, and non-allergic rhinitis. Postepy Dermatol Alergol. 2021; 38(4): 650-656
8. Laidlaw TM, Mullol J, Woessner KM, et al. Chronic rhinosinusitis with nasal polyps and asthma. J Allergy Clin Immunol Pract. 2021; 9(3): 1133-1141.
9. Raciborski F, Arcimowicz M, Samolinski B, et al. Recorded prevalence of nasal polyps increases with age. Postepy Dermatol Alergol. 2021; 38(4): 682-688.

Patofisiologi Polip Nasal
Epidemiologi Polip Nasal
Diskusi Terkait
dr. Aud Prima Pribadi
Dibalas 09 Oktober 2023, 15:15
Tindakan operasi polipektomi dengan endoskopi
Oleh: dr. Aud Prima Pribadi
2 Balasan
Pasien laki-laki usia 41 tahun, memiliki Polip Nasi Posterior, memeriksakan dirinke Poli THT sebuah RS. Disarankan untuk Tindakan Polipektomi / pengangkatan...
Anonymous
Dibalas 07 Februari 2023, 11:07
Penatalaksanaan polip nasi pada anak di faskes tingkat pertama
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya saya mendapat pasien anak usia 12 tahun dgn keluhan mimisan. Setelah dilakukan pemeriksaan cavum nasi terdapat polip grade 2. Saat...
Anonymous
Dibalas 16 November 2021, 10:53
Polyp hidung apakah harus di tatalaksana dengan pembedahan - THT Ask The Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dr. Sekti Sp.THT-KL(K), Selamat pagi dokter, ijin bertanya untuk polyp hidung apakah harus di tatalaksana dengan pembedahan atau ada terapi lain...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.