Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Tympanosclerosis general_alomedika 2023-01-11T13:14:16+07:00 2023-01-11T13:14:16+07:00
Tympanosclerosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Tympanosclerosis

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Patofisiologi tympanosclerosis masih belum diketahui dengan pasti. Teori yang diterima saat ini adalah tympanosclerosis terjadi akibat proses inflamasi berulang atau kronis yang menyebabkan kolagen pada jaringan fibrosa mengalami hialinisasi dan membuat akumulasi kalsium pada telinga tengah.[1]

Proses Inflamasi

Kavitas timpani dan sel mastoid dilapisi oleh membran mukosa yang terdiri dari epitel skuamosa pada lamina propria yang tipis. Lapisan tersebut juga meliputi semua struktur yang berada di dalam timpani (osikel, tendon, nervus korda timpani) dan menempel erat pada periosteum tulang. Saat inflamasi, lapisan tersebut menjadi edema dan terinfiltrasi oleh sel-sel inflamasi, lalu kembali normal saat inflamasi berakhir.[5]

Osifikasi Jaringan Ikat

Pada inflamasi yang berulang atau berkepanjangan, terjadi perubahan irreversible berupa invasi fibroblas dan degenerasi hialin. Fibroblas menginfiltrasi lapisan fibrosa pada membran timpani, mukosa telinga tengah, dan atau mukosa mastoid. Kejadian ini menginduksi hialinisasi, yaitu proses degeneratif pada jaringan ikat yang digantikan oleh material translusen menjadi jaringan ikat kolagen yang tebal dan keruh. Jaringan ikat baru ini dapat mengalami osifikasi atau penulangan.[5,6]

Proses tersebut terjadi di antara epitel dan periosteum, tetapi tidak merusak kedua lapisan tersebut. Secara histopatologi, dapat ditemukan adanya bundle kolagen dengan degenerasi hialin dan area kalsifikasi.[5]

Pada akhirnya, tympanosclerosis terlihat seperti jaringan tebal yang berwarna putih dan halus. Daerah dengan deposit kalsium akan tampak kasar dan menonjol. Daerah yang mengalami tympanosclerosis akan menjadi lebih kaku.[7]

Predileksi Tympanosclerosis

Tympanosclerosis bisa melibatkan area mana pun di telinga tengah tetapi paling sering melibatkan membran timpani, terutama di bagian sentral. Membran timpani terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm.[6,7]

Bagian sentral dari membran timpani memiliki lapisan tengah mesoderm berupa fibrosa yang padat dan terdiferensiasi dengan baik, sehingga memudahkan terbentuknya kolagen yang berperan dalam formasi tympanosclerosis. Lapisan tersebut semakin longgar di area tepi atau anulus.[6]

Perubahan struktur serat yang berujung pada hialinisasi sulit terjadi pada jaringan yang longgar. Hal ini juga menjelaskan insiden tympanosclerosis yang lebih rendah pada kavitas telinga tengah dan sel mastoid yang memiliki ruang subepitel lebih longgar.[6]

Hingga saat ini, berbagai literatur menunjukkan predileksi kuadran membran timpani yang berbeda-beda. Bhaya, et al. mengatakan bahwa kuadran membran timpani yang paling sering mengalami tympanosclerosis adalah kuadran anteroinferior dan kuadran posteroinferior. Teori mengatakan bahwa lokasi tersebut memiliki struktur anatomi yang rentan terhadap shear stress yang berasal dari tekanan negatif di telinga tengah. Tekanan negatif tersebut biasa ditemukan kasus otitis media.[6]

Yabe, et al. melaporkan bahwa kuadran tersering adalah kuadran anterosuperior dan posterosuperior, sedangkan Jaisinghani, et al. melaporkan bahwa kuadran tersering adalah kuadran anteroinferior. Perbedaan ini menunjukkan tidak adanya predileksi kuadran pada kasus tympanosclerosis. Namun, semua literatur sepakat bahwa lokasi tympanosclerosis ditemukan pada pars tensa, mengeksklusi pars flaksida. Apabila derajat keparahan bertambah, tympanosclerosis dapat ditemukan di area lain.[1,6,7]

Tympanosclerosis memiliki predileksi di area-area dengan jumlah kelenjar mukus dan aktivitas sila yang rendah, sehingga memungkinkan stagnancy eksudat. Regio kavitas timpani yang sesuai dengan kriteria tersebut adalah daerah atik. Kaput malleus dan korpus inkus merupakan komponen yang terletak di atik, sehingga rentan mengalami tympanosclerosis.[1,6]

Akan tetapi, tympanosclerosis biasanya tidak ditemukan pada pars flaksida membran timpani yang terletak di atik, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Belum ada penjelasan yang memuaskan untuk fenomena ini.[1,6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Asarkar A, Gosavi S. Tympanosclerosis - a Beginner’s Worry: a Case Series and Review of Literature. Otolaryngology: Open Access. 2013 May 11;3(2):1–5.
5. Magliocca KR, Vivas EX, Griffith CC. Idiopathic, Infectious and Reactive Lesions of the Ear and Temporal Bone. Head Neck Pathol. 2018 Aug 1;12(3):328–49.
6. Horlbeck DM, Ng M. Tympanosclerosis, Treatment. In: Kountakis SE, editor. Encyclopedia of Otolaryngology, Head and Neck Surgery. Berlin, Heidelberg: Springer; 2013:p.2927–31. https://doi.org/10.1007/978-3-642-23499-6_744
7. Rensink MJ. Through the Otoscope: The mysterious tympanosclerosis: The Hearing Journal. 2012 Jan;65(1):6.

Pendahuluan Tympanosclerosis
Etiologi Tympanosclerosis
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 22 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 21 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.