Prognosis Tympanosclerosis
Prognosis tympanosclerosis berkaitan dengan penurunan pendengaran yang mungkin ditimbulkan. Tanpa operasi, proses sclerosis pada tympanosclerosis akan mengalami stagnancy tanpa perbaikan dan fungsi pendengaran akan tetap terganggu. Secara umum, operasi rekonstruksi telinga tengah dapat memperbaiki fungsi pendengaran secara signifikan dengan rekurensi yang rendah.
Komplikasi
Tympanosclerosis dapat menyebabkan komplikasi, seperti penurunan pendengaran permanen, fixed malleus head syndrome, dan pseudo-otosclerosis.
Penurunan Pendengaran Permanen
Penurunan pendengaran tipe konduktif dapat terjadi pada myringosclerosis yang luas atau yang menempel pada struktur lain di telinga tengah yang mengakibatkan membran timpani menjadi lebih kaku.[6]
Tympanosclerosis intratimpani menyebabkan penurunan pendengaran tipe konduktif yang derajat keparahannya tergantung pada lokasi plak dan osikel yang terlibat. Pada kasus yang berat, fiksasi osikel auditori dapat menyebabkan tuli konduktif permanen dan pada beberapa kasus yang jarang, invasi kapsul otik dapat menyebabkan tuli sensorineural.[6]
Fixed Malleus Head Syndrome
Tympanosclerosis yang melibatkan kaput malus dan korpus inkus dapat menyebabkan fixed malleus head syndrome (MFH). Kondisi ini merupakan patologi yang jarang terjadi dan biasanya dibedakan menjadi dua sesuai penyebabnya, yaitu tympanosclerosis dan non-tympanosclerosis. MFH bermanifestasi sebagai penurunan pendengaran konduktif progresif dengan membran timpani yang intak.[15]
Diagnosis MFH biasa ditegakkan saat operasi atau saat computed tomography (CT) scan resolusi tinggi pada tulang temporal. Tympanosclerosis merupakan penyebab tersering dari fiksasi malleus. Kalsifikasi yang terjadi pada tympanosclerosis dapat menyebabkan penempelan tulang malleus pada epitimpani, yang lalu menyebabkan kekakuan rantaian osikel yang berujung pada hambatan transmisi suara.[19]
Pseudo-otosclerosis
Tulang stapes dapat menempel pada tingkap oval, yang kemudian menyebabkan pseudo-otocklerosis.[15]
Prognosis
Tanpa pembedahan, penurunan fungsi pendengaran akan menjadi permanen. Proses sclerosis sendiri akan mencapai suatu titik stabilisasi dan tidak mengalami perburukan maupun perbaikan.[6]
Tympanosclerosis yang telah diterapi dengan pembedahan memiliki prognosis yang baik. Setelah operasi, terjadi perbaikan fungsi pendengaran secara signifikan tanpa rekurensi tympanosclerosis. Komplikasi operasi juga jarang terjadi.[4,20]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur