Etiologi Ruptur Ginjal
Etiologi ruptur ginjal yang tersering adalah trauma, baik trauma tumpul atau trauma tembus. Namun, ruptur ginjal juga dapat terjadi secara spontan, misalnya karena keganasan, vaskulitis, atau aneurisma yang pecah.[1,3]
Etiologi
Trauma tumpul merupakan etiologi tersering ruptur ginjal. Trauma tembus merupakan etiologi yang menyebabkan kerusakan lebih parah daripada trauma tumpul. Sementara itu, ruptur ginjal spontan jarang dilaporkan.
Trauma Tumpul
Trauma tumpul yang menyebabkan ruptur ginjal paling banyak adalah kecelakaan lalu lintas, jatuh, atau cedera olahraga.[1,8,9]
Trauma Tembus
Etiologi kasus ruptur ginjal yang disebabkan oleh trauma tembus dikelompokkan berdasarkan kecepatannya, yaitu:
- Kecepatan tinggi: peluru laras panjang, kecepatan 800‒1000 meter/detik
- Kecepatan menengah: peluru pistol, kecepatan 200‒300 meter/detik
- Kecepatan rendah: luka tusuk[1,4]
Ruptur Spontan
Spontaneous rupture merupakan etiologi ruptur ginjal yang paling jarang. Etiologi ruptur ginjal spontan antara lain:
- Neoplasma ginjal, seperti angiomyolipoma (AML), karsinoma sel renal, dan renal angiosarcoma
- Vaskulitis, seperti poliarteritis nodosa (PAN), Behcet’s disease, dan polyangiitis
- Kelainan vaskular, seperti aneurisma arteri ginjal, arteriovenous malformation, dan diseksi arteri ginjal [3,6,7]
Faktor Risiko
Faktor risiko ruptur ginjal pada orang dewasa antara lain usia, jenis kelamin, dan jenis aktivitas, serta riwayat kelainan ginjal sebelumnya. Sebagian besar penderita dewasa ruptur ginjal akibat trauma adalah laki-laki usia produktif.
Riwayat kelainan ginjal, seperti hidronefrosis atau kista ginjal, ditemukan pada sebagian ruptur ginjal yang disebabkan oleh trauma tumpul. Kecelakaan lalu lintas merupakan etiologi tersering dari ruptur ginjal akibat trauma tumpul. Pada anak, kecelakaan lalu lintas dan jatuh merupakan etiologi tersering.[1,8,9]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini