Indikasi Gastroskopi
Indikasi gastroskopi atau gastroscopy adalah untuk diagnosis penyakit saluran cerna bagian atas, seperti ulkus peptikum, gastroesophageal reflux disease atau GERD, dan keganasan. Selain itu, gastroskopi dapat dilakukan untuk indikasi terapeutik, seperti polipektomi polip gaster, intervensi perdarahan saluran cerna atas, dan ekstraksi benda asing yang tertelan oleh pasien.
Indikasi Diagnostik
Indikasi diagnostik gastroskopi adalah untuk mendiagnosis abnormalitas pada pasien dengan keluhan saluran cerna atas yang disertai tanda bahaya. Contohnya adalah nyeri abdomen persisten yang disertai penurunan berat badan signifikan atau anoreksia, gangguan makan berupa disfagia maupun odinofagia, bayi dengan iritabilitas yang tidak dapat dijelaskan, serta vomitus persisten atau hematemesis.[1,4,5]
Indikasi diagnostik juga bisa berupa kondisi medis menetap seperti gejala GERD kronis, diare kronis, dan anemia defisiensi besi dengan kecurigaan kehilangan darah secara kronis pada saluran cerna atas. Gastroskopi juga dapat dilakukan untuk pemeriksaan cedera akut pasca ingesti zat kaustik, surveilans keganasan pada pasien dengan kondisi pramaligna seperti sindrom poliposis, dan diagnosis keganasan.[4,5]
Indikasi Terapeutik
Indikasi terapeutik prosedur gastroskopi adalah untuk ekstraksi benda asing di saluran cerna atas, kontrol perdarahan saluran cerna atas, ligasi varises esofagus, dilatasi striktur saluran cerna dengan pemasangan stent, manajemen kasus akalasia, serta pemasangan feeding tube atau drainage tube.[1,6]