Pedoman Klinis Pemeriksaan Fisik Abdomen
Pemeriksaan fisik abdomen merupakan prosedur diagnostik rutin untuk membantu menegakkan diagnosis penyakit pada organ di abdomen, baik sistem gastrointestinal maupun sistem urogenital. Pemeriksaan ini sederhana, cepat, dan bermanfaat dalam mengarahkan diagnosis pasien. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Pemeriksaan fisik abdomen merupakan bagian dari pemeriksaan fisik umum yang harus dilakukan pada pasien dengan atau tanpa keluhan pada bagian abdomen
- Pemeriksaan fisik abdomen meliputi inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi pada seluruh regio abdomen dengan tujuan untuk memperoleh gambaran klinis pasien berdasarkan organ intraabdomen yang diperiksa
- Pemeriksaan fisik abdomen dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang lainnya, seperti pemeriksaan laboratorium, USG abdomen, rontgen abdomen, maupun CT scan atau MRI abdomen
- Hasil yang didapatkan pada pemeriksaan fisik abdomen harus disampaikan kepada pasien dan ditulis di rekam medis pasien sebagai bukti temuan yang didapatkan
- Pasien perlu diinformasikan mengenai kemungkinan diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik yang dilakukan, prognosis, tata laksana yang akan diberikan, serta kemungkinan untuk melakukan pemeriksaan penunjang dan rujukan ke dokter spesialis[1,2,5,9,28]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini