Teknik Histerosalpingografi
Teknik histerosalpingografi atau hysterosalpingography (HSG) dimulai dari memberikan edukasi dan informed consent kepada pasien, persiapan pasien, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan, hingga prosedur tindakan.
Persiapan Pasien
Pasien harus diberikan informed consent mengenai indikasi, tata cara, kemungkinan hasil yang didapatkan dan komplikasi tindakan. HSG sebaiknya dilakukan pada hari ke 7–10 dari siklus menstruasi. Pada fase proliferatif ini, endometrium lebih tipis sehingga akan memberikan gambaran yang lebih jelas untuk interpretasi dan memastikan pasien tidak hamil.
Pasien diminta untuk tidak melakukan hubungan seksual tanpa proteksi untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kehamilan. Hubungan seksual tidak boleh dilakukan mulai dari hari pertama menstruasi sampai tindakan HSG selesai dilakukan.
Pasien diberikan antibiotik profilaksis sehari sebelum dilakukan tindakan sampai beberapa hari setelah tindakan, terutama jika terdapat riwayat penyakit radang panggul, terdapat sekret yang bercampur darah setelah tindakan, dan jika hasil pemeriksaan menunjukkan dilatasi tuba falopi.
Regimen antibiotik yang direkomendasikan adalah metronidazole 1 gram secara supositoria saat tindakan dilakukan dan doxycycline 2x100 mg selama 7 hari.[4] Pasien dapat diberikan obat analgesik seperti ibuprofen 400 mg sebelum dilakukan tindakan untuk mengurangi rasa nyeri.[3]
Obat anestesi topikal seperti krim lidocaine-prilocaine juga dapat diberikan secara endoservikal atau eksoservikal 10 menit sebelum tindakan dilakukan. Pasien diminta mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu untuk mengurangi rasa tidak nyaman.[2,6]
Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk tindakan HSG adalah:
- Fluoroskopi
Cohen cannula/kateter 5-F yang memiliki balon pada ujungnya untuk mencegah keluarnya kontras dari serviks
- Spekulum
- Tenakulum/surgical forceps
- Larutan antiseptik
- Medium kontras oil based atau water soluble (iopamidol injeksi, ethiodized oil injeksi) sebanyak 10–30 mL[2,5,7]
Posisi Pasien
Pasien diposisikan berbaring secara litotomi atau modifikasi litotomi pada mesin fluoroskopi. Pinggul pasien dapat disanggah dengan bantal atau tumpukan handuk untuk mempermudah visualisasi serviks.[2]
Prosedural
Langkah-langkah tindakan HSG adalah sebagai berikut:
- Persiapkan semua peralatan yang dibutuhkan. Posisikan cannula secara vertikal untuk mengeluarkan semua udara di dalamnya. Medium kontras dihangatkan sesuai dengan suhu tubuh
- Bersihkan area genitalia eksternal dengan larutan antiseptik
- Masukkan spekulum untuk memperlebar kanalis vaginalis
- Pastikan posisi serviks dan bersihkan ostium uteri dengan larutan iodine
- Posisikan tenakulum atau surgical forceps pada arah jam 9 dan jam 3 dan lakukan gerakan seolah-olah menarik serviks keluar
- Masukkan kanula atau kateter ke dalam kanalis servikalis lalu kembangkan balon sampai maksimal, atau sampai batas pasien dapat menoleransi karena tindakan ini menimbulkan rasa nyeri atau kram
- Tempatkan penanda logam di salah satu sisi panggul untuk membedakan kiri atau kanan pasien
- Ambil gambar radiologi pelvis saat kateter berhasil masuk sebelum injeksi medium kontras diberikan
- Masukkan medium kontras melalui kateter secara perlahan dengan mengambil gambar fluoroskopi secara berkala untuk mengevaluasi uterus dan tuba falopi. Segera hentikan injeksi medium kontras jika sudah terlihat intravasasi miometrium atau vena, terutama jika menggunakan medium kontras oil based
- Gambar yang diambil berjumlah 4 buah. Gambar pertama diperoleh selama pengisian awal uterus dan digunakan untuk mengevaluasi filling defect atau abnormalitas kontur uterus. Gambar kedua diperoleh saat rahim terdistensi maksimal. Bentuk dari uterus dapat dievaluasi secara maksimal pada tahap ini meskipun filling defect kecil dapat tersamarkan. Gambar ketiga diperoleh untuk mengevaluasi tuba falopi. Gambar keempat harus menunjukkan spillage medium kontras pada rongga intraperitoneal
- Gambar radiografi spot tambahan dapat diperoleh untuk mendokumentasikan setiap kelainan yang terlihat. Foto posisi oblik dari tuba falopi dapat diperoleh sesuai kebutuhan untuk memperpanjang gambar tuba falopi atau memindahkan struktur yang bertumpukan
- Jika balon kateter digunakan untuk pemeriksaan, gambar dengan kondisi balon telah dikempiskan harus diperoleh pada akhir prosedur untuk mengevaluasi rongga endometrium sepenuhnya.
- Keluarkan kateter dari kanalis servikalis, bersihkan ostium uteri dengan antiseptik, lalu keluarkan spekulum secara perlahan[1,4,5]
Follow up
Setelah prosedur tindakan selesai, pasien dapat diberikan antibiotik profilaksis dan analgesik untuk mencegah komplikasi berupa infeksi dan nyeri. Pasien diedukasi bahwa dapat terjadi rasa nyeri kram seperti menstruasi dan segera ke dokter jika muncul gejala demam, nyeri persisten, perdarahan abnormal setelah tindakan.[5]
Hasil yang diharapkan dari prosedur hysterosalpingography adalah abnormalitas tuba seperti oklusi tuba, iregularitas kontur tuba, adhesi peritubal dan abnormalitas kavitas uterus seperti anomali duktus Mullerian, kelainan anatomis atau posisi, dan filling defect.
Jika patologi yang ditemukan cukup bermakna dalam menyebabkan infertilitas, maka dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut seperti hysterosalpingo-contrast sonography (HyCoSy), laparoskopi, dan histeroskopi.[7,8]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja