Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Pasien Kateterisasi Suprapubik general_alomedika 2023-02-01T09:11:20+07:00 2023-02-01T09:11:20+07:00
Kateterisasi Suprapubik
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien Kateterisasi Suprapubik

Oleh :
Josephine Darmawan
Share To Social Media:

Edukasi pasien yang perlu diberikan terkait kateterisasi suprapubik adalah cara perawatan kateter di rumah, perubahan pola hidup, dan waktu untuk kunjungan kembali (follow-up) ke dokter. Edukasi juga dapat diberikan kepada keluarga atau caregiver.

Perawatan Kateter Mandiri

Perawatan kateter secara mandiri merupakan hal penting yang harus diinformasikan kepada pasien, keluarga, atau caregiver. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan kateter, pengosongan kantung urine atau botol drainase secara berkala, dan kebersihan kantung urine.

Kebersihan Kateter

Area di sekitar kateter perlu dibersihkan perlahan sebanyak 2 kali sehari dengan sabun dan air. Bersihkan juga kotoran dan krusta yang terbentuk pada kateter atau daerah di sekitar kateter, lalu ganti perban atau plester kateter setiap kali kateter dibersihkan. Pastikan letak dan fiksasi kateter terjaga tetap baik setiap kali membersihkan kateter.

Pengosongan Kantung Urine atau Botol Drainase Secara Berkala

Buka katup saluran keluar urine pada kantung urine atau botol drainase, lalu buang urine ke dalam toilet. Bilas kantung urine atau botol drainase dengan air mengalir, lalu tutup kembali saluran keluar urine.

Kebersihan Kantung Urine atau Botol Drainase

Bersihkan kantung urine atau botol drainase setiap hari pada malam hari. Ganti kantung urine setiap 10 hari dan pastikan kantung telah dikemas dengan baik sebelum dibuang.

Hal Lain untuk Diperhatikan

Pastikan posisi kantung urine selalu berada di bawah vesika urinaria. Hindari menekuk selang kateter dan cuci tangan sebelum dan sesudah memegang kateter. Selang kateter diganti setiap bulan.[4,5,8,9]

Modifikasi Gaya Hidup

Pasien juga harus diberikan edukasi mengenai perubahan gaya hidup yang harus dilakukan. Pasien perlu merawat kateter secara rutin dan meminimalkan gerakan yang dapat membuat kateter berpindah tempat, terlepas, atau tersumbat.

Pasien dianjurkan untuk minum air putih sebanyak 2–3 liter sehari kecuali bila dokter menyarankan untuk membatasi asupan cairan. Pasien umumnya tetap bisa beraktivitas seksual, tetapi harus selalu menjaga kebersihan dan selalu mencuci tangan sebelum menyentuh area insersi kateter.[4,5,9]

Kunjungan Dokter

Pasien dengan kateter suprapubik harus melakukan pemeriksaan berkala ke dokter, terutama pada 6–8 minggu pertama untuk penggantian kateter pertama. Kunjungan dapat dilakukan lebih cepat jika pasien mengalami komplikasi, seperti kateter terlepas, urine merembes dari titik insersi terus menerus, migrasi kateter, dan sebagainya. Pemasangan kateter suprapubik dapat mengakibatkan beban mental terhadap pasien, sehingga konsultasi dengan psikiater mungkin diperlukan.[4,5,7]

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

4. Harrison SC, Lawrence WT, Morley R, et al. British Association of Urological Surgeons’ suprapubic catheter practice guidelines. BJU Int. 2011;107(1):77-85.
5. British Association of Urological Surgeons (BAUS). Insertion of a Suprapubic Catheter. BAUS. 2020. https://www.baus.org.uk/_userfiles/pages/files/Patients/Leaflets/Suprapubic.pdf
7. Robinson J. Insertion, care and management of suprapubic catheters. Nurs Stand. 2008;23:49–58. doi:10.7748/ns2008.10.23.8.49.c6717
8. Bullman S. Ins and outs of suprapubic catheters – A clinician’s experience. Urol Nurs. 2011;31:259–63.
9. Queensland Spinal Cord Injuries Service. Caring for and Changing your Supra-Pubic Catheter (SPC). Queensl Gov. 2004. Diakses dari: https://www.health.qld.gov.au/__data/assets/pdf_file/0024/422619/spc-care.pdf

Komplikasi Kateterisasi Suprapubik
Pedoman Klinis Kateterisasi Supr...

Artikel Terkait

  • Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind
    Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind
  • Red Flag Retensi Urine
    Red Flag Retensi Urine
  • Red Flag Hematuria
    Red Flag Hematuria
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 17 Desember 2024, 09:32
Retensi urin ec susp intoksikasi asam jengkolat?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, sy mau diskusi kasus unik yg sy temui di igd dok.Px laki2 usia 54 th dgn keluhan bak keluar sedikit2 sejak 12 jam terakhir. Sy dx dengan Retensi...
Anonymous
Dibalas 14 April 2022, 14:22
Tanda bahaya retensi urine - Urologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Dian, Sp.UIzin bertanya, Dok. Untuk pasien retensi urine, apakah tanda-tanda bahaya yang menandakan pasien harus segera dirujuk ke dokter spesialis...
Anonymous
Dibalas 31 Maret 2022, 02:25
Penyebab retensi urin jika prostat tidak teraba pada rectal toucher
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izi bertanya pada pasien dengan retensio urin apakah dapat di sebabkan oleh BPH sementara pada rectal toucher tidak terdapat benjolan prostat .?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.