Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Blok Saraf Oral general_alomedika 2023-01-11T09:56:27+07:00 2023-01-11T09:56:27+07:00
Blok Saraf Oral
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Blok Saraf Oral

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Komplikasi blok saraf oral antara lain trismus dan kerusakan saraf iatrogenik. Komplikasi spesifik juga bisa terjadi tergantung pendekatan tindakan yang digunakan. Sebagai contoh, blok saraf posterior superior alveolar dapat menyebabkan perdarahan jika terkena arteri maksilaris.[12,13]

Komplikasi Umum

Blok saraf oral dapat menyebabkan trismus dan infeksi jaringan yang lebih dalam jika jarum disuntikkan melalui area yang terinfeksi. Selanjutnya, dapat juga terjadi toksisitas akibat agen anestesi lokal karena alergi, overdosis, atau tanpa sengaja terjadi injeksi intravaskular.

Dapat pula terjadi kerusakan saraf akibat iatrogenik, yaitu tidak sengaja tertusuk jarum saat proses injeksi. Kerusakan ini ditandai dengan parestesia atau peningkatan nyeri secara tiba-tiba. Parestesia dapat terjadi lama atau sebentar tergantung tingkat kerusakan saraf.

Komplikasi lain yang dapat terjadi contohnya adalah hematoma dan edema, perdarahan lokal, nyeri dan rasa terbakar pada sekitar area injeksi, lesi intraoral pasca anestesi, ataupun kasus iatrogenik lain seperti jarum patah.[6,7]

Komplikasi Spesifik

Setiap jenis blok saraf oral memiliki komplikasi yang berbeda. Berikut adalah beberapa contohnya.

Blok Saraf Posterior Superior Alveolar

Penetrasi jarum yang terlalu ke arah posterior dapat mengenai arteri maksilaris. Hal ini berpotensi menyebabkan perdarahan masif, dan jika tetap dilakukan deponir maka berpotensi terjadinya emboli.[12,13]

Blok Saraf Infraorbita

Penetrasi jarum yang terlalu ke superior dapat memasuki orbita. Oleh karena itu, pastikan posisi jarum dengan palpasi menggunakan telunjuk non-dominan.

Selain itu, area keputihan di wajah (blanching) yang berat dapat menandakan telah terjadi vasokonstriksi arteri atau vena fasial akibat reaksi terhadap epinephrine. Hal ini lebih sering terjadi pada prosedur ekstraoral. Fentolamin dapat mengatasi efek samping ini.[12,13]

Blok Saraf Nasopalatina

Pada anestesi blok saraf nasopalatina, terdapat risiko iskemik dan nekrosis mukosa. Hal ini disebabkan karena menyuntikkan cairan >0,4 ml, sehingga terjadi pemisahan antara mukosa dan palatum durum.

Selain itu, jaringan yang padat dapat membuat cairan anestesi kembali masuk ke jarum. Untuk itu, perlu dilakukan penekanan yang cukup kuat agar larutan anestesi dapat deponir masuk ke dalam jaringan.[3,13]

Blok Saraf Palatina Mayor

Anestesi blok saraf palatina mayor dapat menyebabkan iskemik dan nekrosis mukosa karena menyuntikkan cairan anestesi lebih dari 0,4-0,5 ml, sehingga terjadi pemisahan antara mukosa dan palatum durum. Kondisi ini dapat menginisiasi terjadinya nekrosis mukosa.

Selain itu, anestesi pada saraf ini juga dapat menyebabkan rasa tertutup dan tersedak pada tenggorokan. Hal ini dapat terjadi akibat larutan anestesi mengenai saraf palatina minor yang terletak di posterior saraf palatina mayor.[3,13]

Blok Saraf Alveolar Inferior

Bell’s palsy transien dapat terjadi setelah anestesi saraf alveolar inferior jika jarum terlalu posterior dan mengenai saraf fasial. Untuk menghindari hal ini, jarum sebaiknya menyentuh mandibula sebelum dilakukan deponir.

Selain itu, dapat juga terjadi trismus. Hal ini dapat terjadi ketika tanpa sengaja jarum melukai jaringan.[4,17]

Blok Saraf Mental

Komplikasi khusus yang mungkin dapat terjadi pada anestesi blok saraf mental adalah parestesia pada bibir dan dagu. Hal ini dapat terjadi jika jarum mengenai saraf dan melukai saraf tersebut.[18]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Paulina Livia Tandijono

Referensi

3. Echaniz G, Chan V, Maynes JT, Jozaghi Y, Agur A. Ultrasound-guided maxillary nerve block: an anatomical study using the suprazygomatic approach. Can J Anaesth. 2020 Feb;67(2):186-193. English. doi: 10.1007/s12630-019-01481-x
4. Van Meter MW. Oral nerve block. Medscape, 2019. https://emedicine.medscape.com/article/82850-overview#a3
6. Subbiya A, Vikash R, Anuradha B, Mitthra S. Failure Of Inferior Alveolar Nerve Block And How To Overcome It: A Review. Europ J Molecular Clin Med, 2020. 7(05). https://ejmcm.com/article_4104_b3dd89b0d80f3855f09b38b687f6bb8d.pdf
7. Yongki R, Kawulusan NN, Purwanti I. Effectiveness comparison of inferior alveolar nerve block anesthesia using direct and indirect technique. J Dentomaxillofacial Sci, 2016. 1(3): 343. doi: 10.15562/jdmfs.v1i3.312.
12. Tomaszewska IM, Zwinczewska H, Gładysz T, Walocha JA. Anatomy and clinical significance of the maxillary nerve: a literature review. Folia Morphol (Warsz). 2015;74(2):150-6. doi: 10.5603/FM.2015.0025. PMID: 26050800.
13. Aoun G, Zaarour I, Sokhn S, Nasseh I. Maxillary nerve block via the greater palatine canal: An old technique revisited. J Int Soc Prev Community Dent. 2015;5(5):359-364. doi:10.4103/2231-0762.165930
17. Khalil H. A basic review on the inferior alveolar nerve block techniques. Anesth Essays Res. 2014;8(1):3-8. doi:10.4103/0259-1162.128891
18. Betz D, Fane K. Mental Nerve Block. [Updated 2022 Feb 3]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482243/

Teknik Blok Saraf Oral
Edukasi Pasien Blok Saraf Oral

Artikel Terkait

  • Prosedur Dental Invasif Tidak Meningkatkan Risiko Endokarditis Infektif
    Prosedur Dental Invasif Tidak Meningkatkan Risiko Endokarditis Infektif
  • Efek Tea Bag untuk Menghentikan Pendarahan Setelah Cabut Gigi
    Efek Tea Bag untuk Menghentikan Pendarahan Setelah Cabut Gigi
  • Manajemen Pasien Bedah Dental yang Mengonsumsi Novel Oral Anticoagulants (NOAC)
    Manajemen Pasien Bedah Dental yang Mengonsumsi Novel Oral Anticoagulants (NOAC)
  • Jangan Tunda Cabut Gigi pada Pasien Hipertensi
    Jangan Tunda Cabut Gigi pada Pasien Hipertensi
  • Anestesi Umum atau Lokal untuk Ekstraksi Gigi Bungsu
    Anestesi Umum atau Lokal untuk Ekstraksi Gigi Bungsu

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 13 Mei 2025, 07:43
Rontgen Panoramic - ALOPALOOZA
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
Alo Dokter. Pasien pria berusia 26 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri di area gigi geraham bawah kanan yang sudah berlangsung selama satu minggu....
Anonymous
Dibalas 02 Januari 2025, 07:52
Obat antihipertensi pada pasien gagal cabut gigi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok, mau bertanya. Kalo misalnya kita (dr umum) dpt pasien yg dtg dengan keluhan mau cabut gigi tapi tensi nya itu tinggi. Apakah boleh saat itu juga...
Anonymous
Dibalas 06 Februari 2024, 08:16
Riwayat penyakit yang memiliki kontraindikasi cabut gigi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok mau bertanya kondisi pasien atau riwayat penyakit apa saja kontraindikasi cabut gigi, terimakasih dok

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.