Pendahuluan Nutrisi Enteral
Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan melalui saluran pencernaan, baik secara oral, dengan feeding tube pada lambung, ataupun dengan postpyloric feeding tube. Keuntungan nutrisi enteral dibandingkan nutrisi parenteral adalah keamanan, efikasi, penurunan risiko infeksi, biaya yang lebih murah, mencegah atrofi usus, dan menjaga fungsi barrier usus.[1-4]
Nutrisi enteral diberikan untuk pasien yang tidak mampu mengonsumsi nutrisi per oral atau mengalami kesulitan dalam menelan makanan, atau untuk pasien yang membutuhkan nutrisi tambahan untuk membantu dalam penyembuhan penyakit. Nutrisi enteral juga diindikasikan pada pasien yang tidak dapat mempertahankan asupan makanan atau nutrisi oral yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metaboliknya. Dengan kata lain, nutrisi enteral diberikan kepada pasien yang mengalami malnutrisi atau berisiko mengalami malnutrisi.[1,2]
Kontraindikasi absolut nutrisi enteral yaitu pada kondisi obstruksi usus halus maupun kolon, gangguan perfusi end organ, dan adanya high output fistula. Kontraindikasi relatif meliputi perdarahan aktif saluran cerna bagian atas, ileus, muntah, diare, malabsorpsi, penyakit divertikular, serta penyakit usus halus lainnya.[1,5]
Proses nutrisi enteral meliputi beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu penilaian awal pasien, rekomendasi rejimen nutrisi enteral, pemilihan enteral access device, resep nutrisi enteral, peninjauan kembali order nutrisi enteral, pemilihan dan persiapan produk nutrisi enteral.
Pemberian nutrisi enteral dapat dilakukan dengan cara memasukkan feeding tube melalui nasogastrik dan nasojejunal, maupun orogastrik. Selain itu, akses enteral juga dapat dilakukan dengan cara mengimplantasi feeding tube ke dalam usus melalui pembedahan, seperti feeding gastrostomy atau feeding jejunostomy. Pemasangan dapat dilakukan secara manual, melalui endoskopi, pembedahan, ataupun dengan radiologi intervensi.[6-8]
Hingga saat ini, nutrisi enteral belum mendapatkan perhatian yang luas dibandingkan nutrisi parenteral karena adanya pemahaman bahwa banyak penyakit dapat menghambat fungsi penyerapan normal usus. Namun, nutrisi enteral dapat ditoleransi dengan baik bahkan dalam keadaan penyakit kritis. Selain itu, nutrisi enteral juga dikaitkan dengan penurunan komplikasi infeksi, biaya yang lebih rendah, dan masa rawat inap yang lebih pendek.[1,4]