Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Tes Hemoglobin annisa-meidina 2023-10-12T08:38:59+07:00 2023-10-12T08:38:59+07:00
Tes Hemoglobin
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Tes Hemoglobin

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Teknik tes hemoglobin mengukur konsentrasi hemoglobin, dimana pengambilan sampel darah dilakukan dengan menusukkan jarum ke vena, biasanya di lengan, dan darah diambil dalam tabung. Sampel darah kemudian dimasukkan dalam larutan yang menghancurkan sel darah merah dan melepaskan hemoglobin.

Hemoglobin bereaksi dengan zat kimia yang menghasilkan warna, dan absorbansi cahaya diukur menggunakan spektrofotometer. Hasilnya dinyatakan dalam satuan konsentrasi hemoglobin seperti gram per desiliter (g/dL) atau milimol per liter (mmol/L).[2,3]

Persiapan Pasien

Sebelum melakukan tes hemoglobin, dokter melakukan anamnesis mengenai keluhan utama pasien, terutama terkait gejala anemia atau kelainan darah. Dokter juga perlu menanyakan riwayat atau keluhan serupa pada anggota keluarga. Selanjutnya, dilakukan pengecekan ulang identitas pasien dengan identitas yang tertera pada tabung pemeriksaan.

Tidak ada persiapan khusus pada pasien sebelum dilakukan tes hemoglobin. Selama pengambilan darah untuk tes hemoglobin, pasien diminta untuk tetap tenang. Untuk mengurangi kecemasan, dokter dapat melakukan hitung mundur. Khususnya pada pasien dengan kecemasan dan ketakutan berlebih ataupun riwayat serangan vasovagal sebelumnya, dokter perlu mengidentifikasi dan melakukan persiapan lebih untuk mengantisipasi munculnya sinkop vagal.[11]

Peralatan

Peralatan yang diperlukan untuk tes hemoglobin adalah:

  • Sarung tangan
  • Lancet, vacutainer, jarum suntik atau winged needle with vacuum

  • Tabung pemeriksaan
  • Turniket
  • Kassa alkohol
  • Plester
  • Tempat sampah medis dan khusus jarum
  • Tas transpor spesimen[11]

Posisi Pasien

Selama pengambilan darah, pasien bisa diposisikan duduk atau berbaring disesuaikan dengan kemampuan pasien.[11]

Prosedural

Pengambilan darah pasien untuk tes hemoglobin dapat dilakukan dengan tusuk jari atau menggunakan jarum suntik.

Tusuk Jari

Tes hemoglobin dengan tusuk jari dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

  1. Cuci tangan dengan baik dan pasang sarung tangan non-steril. Pastikan seluruh alat yang akan digunakan untuk mengambil darah berada dalam jangkauan
  2. Lakukan tes darah kapiler pada sisi tangan pasien yang tidak dominan, pilih jari tengah atau jari manis. Hindari jari yang terpasang cincin
  3. Area yang akan ditusuk didesinfeksi dan ditunggu hingga kering
  4. Untuk meningkatkan aliran darah, pijat ringan jari ke arah distal
  5. Tusuk pada area jari yang sudah dibersihkan sebelumnya. Tunggu beberapa detik hingga tetes darah muncul.Buang dan hapus 2-3 tetes darah pertama lalu ambil tetes darah berikutnya untuk diperiksa[2,3,12,13]

Pemeriksaan dengan Darah Vena

Tes hemoglobin dengan pengambilan darah vena dilakukan dengan langkah berikut:

  1. Pasang turniket 10 cm proksimal dari tempat pengambilan darah. Minta pasien untuk membuka tutup genggaman tangan selama 15-30 detik agar darah mengisi seluruh pembuluh vena
  2. Raba area vena dengan jari untuk identifikasi. Pada palpasi, vena teraba lembut dan membal. Darah pada vena mengisi kembali setelah penekanan
  3. Desinfeksi area tindakan dan tunggu selama 30 detik hingga kering
  4. Pasang vacutainer. Persiapkan area yang akan disuntik dengan sedikit menarik kulit dengan jarak beberapa cm dari area yang akan ditusuk jarum
  5. Informasikan kepada pasien bahwa jarum akan segera dimasukkan, lalu masukkan jarum dengan bevel menghadap ke atas pada sudut 15-30 derajat. Setelah jarum masuk ke dalam vena, kurangi sudut dan masukkan jarum 3-5 mm ke dalam vena
  6. Jika menggunakan jarum winged butterfly, pegang wing dan masukkan jarum dengan sudut 10-15 derajat. Jarum sudah masuk tepat ke dalam vena ditandai dengan adanya darah pada alat
  7. Pasang tabung vakum dengan tangan satunya. Ketika tabung sudah terisi darah, ayun tabung perlahan agar tercampur dengan antikoagulan tanpa menyebabkan hemolisis mekanik
  8. Lepas turniket, tekan area luka dengan kassa, dan tarik jarum. Masukkan jarum ke dalam tempat sampah khusus jarum
  9. Minta pasien menekan area suntik dengan kassa selama 5 menit. Lalu pasang plester jika perdarahan sudah berhenti
  10. Selanjutnya, verifikasi identitas pasien sebelum membawa tabung ke laboratorium[11]

Pengukuran Kadar Hemoglobin

Penentuan kadar hemoglobin biasanya dilakukan dengan penghitung otomatis dari tabung berisi darah yang telah bercampur antikoagulan EDTA dan diisi hingga tingkat yang telah ditentukan oleh masing-masing alat. Pengujian juga bisa dilakukan secara manual, tetapi cara ini telah lama ditinggalkan.

Metode Drabkin:

Metode cyanmethemoglobin (metode Drabkin) telah lama direkomendasikan oleh WHO sebagai metode referensi untuk pengukuran hemoglobin secara kuantitatif. Metode ini memiliki sensitivitas 99% dan spesifisitas 56,4%.

Pada metode ini, seluruh darah dicampur dengan reagen, yaitu kalium ferricyanide dan potasium sianida dalam larutan Drabkin. Kalium ferricyanide mengoksidasi hemoglobin menjadi methemoglobin. Kalium sianida kemudian bergabung dengan methemoglobin membentuk cyanmethemoglobin yang dibaca secara fotometrik menggunakan spektrofotometer.[2,3,17,18]

Alat Analisis Hematologi Otomatis:

Alat analisis hematologi otomatis dapat menghitung berbagai parameter hematologi sekaligus, termasuk parameter tambahan untuk mengidentifikasi subtipe anemia. Kebanyakan alat analisis generasi baru menggunakan metode Coulter atau flow cytometry.

Dalam flow cytometry, sampel darah dicampur dengan reagen dan sel, yang kemudian dihitung dengan mengukur sifat hamburan cahaya atau dengan impedansi listrik. Kebanyakan alat menggunakan jenis metode kolorimetri untuk menentukan konsentrasi hemoglobin.[17]

Hemoglobinometer:

Perangkat hemoglobinometer umumnya digunakan di lapangan karena sifatnya yang portabel. Teknologi yang digunakan adalah kolorimetri, mirip dengan alat analisis hematologi otomatis. Meski demikian, reagen yang digunakan berbeda, misalnya natrium lauril sulfat. Kemudian hemoglobin akan diukur pada panjang gelombang 506 nm.

Sensitivitas hemoglobinometer digital telah dilaporkan sebesar 89,4% dan spesifisitas 63,6% bila dibandingkan alat analisis otomatis sebagai baku emas.[17,19]

Follow Up

Hasil tes hemoglobin dikatakan rendah tergantung dengan usia dan jenis kelamin. Secara umum, tes hemoglobin dianggap rendah jika kurang dari 12 g/dL pada wanita tidak hamil dan kurang dari 13 g/dL pada laki-laki. Pada ibu hamil, hemoglobin dianggap rendah jika kurang dari 11 g/dL.

Dari hasil tes hemoglobin, dokter dapat menentukan apakah pasien mengalami anemia atau tidak. Selanjutnya, dapat dilakukan intervensi seperti suplementasi zat besi atau transfusi darah jika diperlukan.[14,15]

Referensi

2. Whitehead RD Jr, Mei Z, Mapango C, Jefferds MED. Methods and analyzers for hemoglobin measurement in clinical laboratories and field settings. Ann N Y Acad Sci. 2019 Aug;1450(1):147-171. doi: 10.1111/nyas.14124. Epub 2019 Jun 4. PMID: 31162693; PMCID: PMC6709845. Whitehead RD Jr, Mei Z, Mapango C, Jefferds MED. Methods and analyzers for hemoglobin measurement in clinical laboratories and field settings. Ann N Y Acad Sci. 2019 Aug;1450(1):147-171. doi: 10.1111/nyas.14124. Epub 2019 Jun 4. PMID: 31162693; PMCID: PMC6709845
3. Quinn JG, Tansey EA, Johnson CD, Roe SM, Montgomery LE. Blood: tests used to assess the physiological and immunological properties of blood. Adv Physiol Educ. 2016 Jun;40(2):165-75. doi: 10.1152/advan.00079.2015. PMID: 27068991.
11. Srikanth KK, Lotfollahzadeh S. Phlebotomy. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 [cited 2023 Sep 15]. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK574569/
12. Royal JT, Fisher JT, Mlinar T, Mekjavic IB, McDonnell AC. Validity and reliability of capillary vs. Venous blood for the assessment of haemoglobin mass and intravascular volumes. Front Physiol. 2022 Nov 24;13:1021588. doi: 10.3389/fphys.2022.1021588. PMID: 36505074; PMCID: PMC9730879.
13. Boghani S, Mei Z, Perry GS, Brittenham GM, Cogswell ME. Accuracy of Capillary Hemoglobin Measurements for the Detection of Anemia among U.S. Low-Income Toddlers and Pregnant Women. Nutrients. 2017 Mar 9;9(3):253. doi: 10.3390/nu9030253. PMID: 28282926; PMCID: PMC5372916.
14. Cappellini MD, Motta I. Anemia in Clinical Practice-Definition and Classification: Does Hemoglobin Change With Aging? Semin Hematol. 2015 Oct;52(4):261-9. doi: 10.1053/j.seminhematol.2015.07.006. Epub 2015 Jul 17. PMID: 26404438.
15. Garcia-Casal MN, Pasricha SR, Sharma AJ, Peña-Rosas JP. Use and interpretation of hemoglobin concentrations for assessing anemia status in individuals and populations: results from a WHO technical meeting. Ann N Y Acad Sci. 2019 Aug;1450(1):5-14. doi: 10.1111/nyas.14090. Epub 2019 Apr 21. PMID: 31006883; PMCID: PMC6703163.
17. Karakochuk CD, Hess SY, Moorthy D, Namaste S, Parker ME, Rappaport AI, Wegmüller R, Dary O; HEmoglobin MEasurement (HEME) Working Group. Measurement and interpretation of hemoglobin concentration in clinical and field settings: a narrative review. Ann N Y Acad Sci. 2019 Aug;1450(1):126-146. doi: 10.1111/nyas.14003. Epub 2019 Jan 16. PMID: 30652320.
18. Bansal PG, Toteja GS, Bhatia N, Gupta S, Kaur M, Adhikari T, Garg AK. Comparison of haemoglobin estimates using direct & indirect cyanmethaemoglobin methods. Indian J Med Res. 2016 Oct;144(4):566-571. doi: 10.4103/0971-5916.200882. PMID: 28256465; PMCID: PMC5345303.
19. Toppo M, Pal DK, Gour D, Melwani V, Dubey M, Mishra A. Comparison of Performance of Digital Hemoglobinometer over Automated Hematology Analyzer for Hemoglobin Estimation and Its user-friendliness among the Pregnant Women in Selected District Hospitals of Madhya Pradesh. Indian J Community Med. 2019 Jan-Mar;44(1):31-34. doi: 10.4103/ijcm.IJCM_216_18. PMID: 30983710; PMCID: PMC6437795.

Kontraindikasi Tes Hemoglobin
Komplikasi Tes Hemoglobin

Artikel Terkait

  • Pemberian Suplementasi Zat Besi untuk Anak Usia 6–24 Bulan
    Pemberian Suplementasi Zat Besi untuk Anak Usia 6–24 Bulan
  • Perlukah Suplementasi Zat Besi pada Ibu Hamil Terlepas Status Kecukupan Besinya?
    Perlukah Suplementasi Zat Besi pada Ibu Hamil Terlepas Status Kecukupan Besinya?
  • Suplementasi Zat Besi dan Asam Folat untuk Tumbuh Kembang Anak
    Suplementasi Zat Besi dan Asam Folat untuk Tumbuh Kembang Anak
  • Akurasi Pemeriksaan Feritin pada Diagnosis Anemia Defisiensi Besi
    Akurasi Pemeriksaan Feritin pada Diagnosis Anemia Defisiensi Besi
  • Kegunaan Indeks Mentzer dalam Membedakan Trait Beta Thalassemia dengan Anemia Defisiensi Besi
    Kegunaan Indeks Mentzer dalam Membedakan Trait Beta Thalassemia dengan Anemia Defisiensi Besi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 29 April 2025, 20:07
Anemia post partum di FKTP, bagaimana merujuknya dan apa yang bisa di evaluasi?
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
2 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya. Saya dokter di puskesmas. Saya pernah mendapat pasien 4 minggu post partum dengan keluhan pusing tanpa demam. Karena konjungtiva...
Anonymous
Dibalas 03 April 2025, 18:40
Apa kemungkinan diagnosis pada pasien perempuan usia 14 tahun dengan keluhan sering pusing selama 1 bulan terakhir dengan riwayat anemia dan gangguan haid
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter, mau konsul px 14 th perempuan, sy dgn keluhan sering pusing sebulan terakhir, riwayat 2 bulan terakhir cek hb rutin hasilnya tidak pernah lebih...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 03 Desember 2024, 17:26
Iron Deficiency Beyond Anemia: Understanding the Barrier and A Life Course Approach to Prevent
Oleh: dr. ALOMEDIKA
12 Balasan
Simposium Nutri Indonesia ke-19, yang diselenggarakan bersamaan dengan Simposium Nutrisi Internasional ke-11, berlangsung pada 27–28 Juli di Vertu Hotel...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.