Pedoman Klinis Pemeriksaan Fisik Lutut
Pedoman klinis yang perlu diperhatikan tentang pemeriksaan fisik lutut adalah indikasi pemeriksaan, kontraindikasi seperti luka terbuka atau deformitas, dan langkah-langkah pemeriksaan yang harus sistematik agar pemeriksaan yang penting tidak terlewat. Berikut beberapa poin pedoman klinis yang perlu diperhatikan:
- Pemeriksaan fisik lutut dilakukan untuk pasien dengan keluhan seperti nyeri lutut, kekakuan lutut, atau pembengkakan lutut. Contoh kasus yang umum adalah cedera ligamen lutut dan meniskus, osteoarthritis, dan dislokasi patella
- Kontraindikasi pemeriksaan fisik lutut adalah luka terbuka di lutut, jaringan lutut yang terekspos, deformitas, dan kecurigaan fraktur pinggul
- Pemeriksaan harus dilakukan secara sistematis, dimulai dari lutut yang normal lalu dibandingkan dengan lutut yang mengalami abnormalitas. Pemeriksaan yang menimbulkan nyeri dilakukan paling akhir
- Beberapa pemeriksaan mungkin tidak dapat dilakukan pada kunjungan pertama karena berbagai sebab, misalnya nyeri akut. Terkadang pasien memerlukan fisioterapi terlebih dahulu dan kunjungan ulang untuk melakukan pemeriksaan lanjutan
- Dokter perlu mengingat bahwa nyeri pada lutut bisa jadi merupakan referred pain dari area lain, seperti tulang belakang dan panggul. Anamnesis yang teliti dapat membedakan nyeri lutut murni dan referred pain[1,5,9,10]
Penulisan pertama oleh: dr. Riawati