Pedoman Klinis Manuver Valsalva
Pedoman klinis manuver Valsalva yang perlu diperhatikan dokter adalah bagaimana menjelaskan teknik dari manuver Valsalva dan bagaimana melakukannya secara aan untuk meminimalisir komplikasi. Selain itu, identifikasi kondisi klinis pasien dan indikasi manuver pada pasien sangatlah penting. Adapun poin yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Prinsip manuver Valsalva adalah adanya ekspirasi yang dilakukan secara paksa dan tiba-tiba dengan hidung dan mulut dalam keadaan tertutup. Usaha tersebut akan menyebabkan peningkatan tekanan intratoraks, tekanan intrakranial, hambaran venous return dan penurunan denyut jantung, serta perubahan hemodinamik[2,5]
- Manuver Valsalva yang dimodifikasi memiliki prinsip yang sama dengan manuver Valsalva standar, tetapi terdapat sedikit perbedaan dalam tenik prosedur yaitu elevasi kedua kaki hingga 45 derajat pada fase akhir dari manuver Valsalva. Manuver Valsalva yang dimodifikasi umumnya diindikasikan sebagai terapi nonfarmakologi pada takikardia supraventrikular[13,18]
- Manuver Valsalva dilakukan dengan teknik sederhana, namun membutuhkan kerja sama antar pasien dengan dokter, serta pengawasan medis selama dan setelah manuver berlangsung[1-3,5]
- Manuver Valsalva dapat diindikasikan untuk beberapa penyakit dan abnormalitas. manuver Valsalva dapat membantu diagnosis penyakit kardiovaskular seperti penyakit katup jantung dan penyakit jantung bawaan, gangguan saraf otonom, abnormalitas pada kanal spinal, sindrom radikular, dan disfungsi tuba Eustachius[5,7-11]
- Indikasi terapi pada manuver Valsalva adalah terapi nonfarmakologi pada takikardia supraventrikular, disfungsi tuba Eustachius, dan singultus, serta reduksi nyeri selama kanulasi intravena[11-15]
- Kontraindikasi absolut dari manuver Valsalva adalah penyakit arteri koroner, gagal jantung dekompensasi, peningkatan tekanan intrakranial, pasien lanjut usia yang memiliki gangguan hemodinamik, dan wanita hamil dengan risiko abortus dan kelahiran prematur[5,16,17]
- Selama manuver Valsalva berlangsung, terjadi perubahan pada kondisi hemodinamik yang meliputi tekanan darah dan denyut jantung, sehingga kemungkinan terjadinya henti jantung perlu diwaspadai[16,17]
- Komplikasi yang dapat terjadi pada manuver Valsalva adalah emboli paru, henti jantung, perdarahan preretinal sentral dan difus yang luas, perdarahan vitreus, purtscher retinopathy, serta perdarahan kecil pada premakular[16,17]
- Edukasi serta permintaan informed consent secara lisan dan tulisan diperlukan sebelum manuver Valsalva dilakukan agar pasien dapat membuat keputusan yang terinformasi[16,17]