Pendahuluan Tubektomi
Tubektomi adalah pembedahan untuk menghilangkan patensi tuba falopi. Tindakan ini dilakukan sebagai metode kontrasepsi mantap (permanen) untuk wanita. Prosedurnya dapat dilakukan dengan memotong, mengablasi, atau mengikat tuba, sehingga gamet tidak dapat melewati tuba falopi. Tubektomi dapat dilakukan segera setelah persalinan, segera setelah abortus, atau kapanpun sebagai pembedahan elektif.[1-3]
Indikasi tubektomi adalah sebagai kontrasepsi permanen untuk wanita yang yakin ingin mengakhiri fertilitasnya dan tidak ingin menggunakan metode kontrasepsi reversibel. Selain itu, tindakan ini juga diindikasikan bagi wanita yang dapat mengalami masalah medis serius bila hamil. Kandidat tubektomi harus bebas dari penyakit ginekologis lain yang mungkin mengganggu prosedur dan harus dapat membuat informed decision sesuai keinginannya sendiri.
Teknik tubektomi dapat dilakukan secara laparotomi, minilaparotomi, laparoskopi, atau histeroskopi. Metode untuk menghilangkan patensi tuba juga dapat bervariasi, misalnya dengan oklusi tuba, salpingektomi parsial, atau salpingektomi lengkap.[4,5]
Komplikasi umum dari tubektomi adalah penyesalan pasien. Oleh karena itu, dokter perlu memastikan bahwa pasien benar-benar memahami arti dan dampak tubektomi. Selain itu, komplikasi terkait pembedahan juga mungkin terjadi, misalnya perdarahan dan infeksi. Pasien dengan riwayat tubektomi juga dilaporkan lebih sering mengalami kehamilan ektopik dan postablation tubal sterilization syndrome.[6-8]