Pedoman Klinis Spirometri
Pedoman klinis spirometri adalah sebagai bagian dari pemeriksaan fungsi paru. Pemeriksaan spirometri membutuhkan kerja sama pasien serta kemampuan operator untuk menjelaskan, mendorong, dan memberi contoh prosedur spirometri.[1-4]
Pemeriksaan spirometri dilakukan untuk membantu menilai efek penyakit pada fungsi paru, responsivitas jalan napas, memantau perjalanan penyakit atau hasil intervensi yang telah diberikan, menilai risiko preoperatif, dan menentukan prognosis untuk berbagai kondisi paru, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).[1,5-8]
Pemeriksaan spirometri membutuhkan manuver khusus yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrathorakal, intrakranial, dan intraabdominal, sehingga berbagai kontraindikasi pada pemeriksaan ini harus diperhatikan. Pasien dengan kontraindikasi relatif perlu dirujuk dan kelanjutan tindakan perlu didiskusikan dengan dokter spesialis yang sesuai. Keputusan terkait perlunya pemeriksaan harus didasarkan rasio manfaat dan risiko.[9]
Hasil yang didapatkan pada pemeriksaan spirometri harus dijelaskan kepada pasien. Selain itu, pasien juga harus dijelaskan mengenai kemungkinan terapi serta rujukan ke dokter spesialis apabila diperlukan dengan pemeriksaan spirometri.[1,2,10,11,16]