Pedoman Klinis Pemeriksaan Bayi Baru Lahir
Pedoman klinis pemeriksaan bayi baru lahir meliputi penilaian tone, term, breathing, dan keseluruhan sistem organ neonatus baru lahir. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi adanya kelainan kongenital, dismorfik, atau sindrom terkait kelainan kromosom sedini mungkin.[2,7,8]
Pada semua neonatus, lakukan pemeriksaan fisik singkat pada menit awal setelah kelahiran, kemudian lanjutkan dengan pemeriksaan menyeluruh dalam 48 jam dan sebelum pulang dari rumah sakit.
Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setelah 1 minggu, kemudian 6–8 minggu setelah kelahiran. Pemilihan waktu pemeriksaan awal setelah kelahiran disesuaikan dengan clinical judgement, sebisa mungkin tidak mengganggu inisiasi menyusui dini.[2,7,8]
Sebelum melakukan pemeriksaan, jangan lupa meminta informed consent pada wali pasien. Lakukan pemeriksaan awal saat dan setelah resusitasi neonatus. Periksa respon neonatus terhadap transisi ke kehidupan ekstrauterin, lihat adanya fitur dismorfik atau anomali yang jelas, dan konfirmasi jenis kelamin bayi.[2]
Pemeriksaan mencakup kondisi umum, tanda vital, antropometri, kesesuaian dengan usia gestasi, pemeriksaan kepala, wajah, leher, bahu, lengan, tangan, dada, abdomen, genitourinari, anus, pinggul, kaki, punggung, kulit, dan pemeriksaan neurologi.[1,2]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli