Edukasi Pasien Fluoroskopi
Edukasi pasien mengenai fluoroskopi diberikan sejak sebelum prosedur dilakukan, yaitu saat permintaan informed consent. Penjelasan diberikan secara lengkap, mulai dari tujuan, teknik, risiko komplikasi, dan rencana tindak lanjut. Penjelasan yang baik sangat bermanfaat untuk meningkatkan tingkat kepuasan pasien.[2,11]
Edukasi Terkait Kontraindikasi
Pasien yang sedang atau mungkin hamil harus diberikan informasi mengenai risiko kecacatan janin akibat radiasi x-ray. Semua perempuan usia produktif yang akan melakukan prosedur fluoroskopi sebaiknya melakukan tes kehamilan.[2,11]
Perlu pula dianamnesis dan diedukasi mengenai riwayat dan kemungkinan reaksi alergi. Riwayat alergi berat terhadap zat kontras merupakan kontraindikasi absolut prosedur fluoroskopi, dan sebaiknya dilakukan pemeriksaan penunjang lain yang tidak membutuhkan kontras.[22]
Riwayat penyakit yang sedang dialami, seperti gangguan fungsi ginjal, harus dianamnesis dengan baik. Sebelum prosedur fluoroskopi, pasien dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan fungsi ginjal terlebih dahulu karena prosedur fluoroskopi dapat memperparah gangguan ginjal yang dimiliki pasien.[14]
Riwayat tindakan fluoroskopi terakhir juga perlu ditanyakan. Pemeriksaan barium swallow yang baru saja dilakukan dapat mengganggu gambaran fluoroskopi saluran cerna yang akan dilakukan selanjutnya.[2,11]
Edukasi Terkait Risiko Efek Samping
Pasien juga perlu diedukasi mengenai kemungkinan efek samping yang timbul akibat prosedur fluoroskopi, baik gejala ringan maupun berat. Gejala ringan akibat penggunaan cairan kontras (3−15%) adalah subfebris, nausea, dan vomitus.[23]
Gejala ringan ini umumnya hanya bersifat sementara dan tidak membutuhkan terapi. Namun, apabila terjadi vomitus profuse, gejala urtikaria, dan edema maka perlu segera dilakukan terapi, karena merupakan tanda reaksi anafilaksis.[23]
Risiko Hipersernsitivitas Tipe Lambat
Pasien perlu mengetahui risiko reaksi hipersensitivitas tipe lambat, yang manifestasinya dimediasi oleh sel T. Reaksi ini baru muncul relatif lama setelah paparan terjadi, yaitu lebih dari 12 jam dan biasanya terjadi dalam rentang 48‒72 jam pasca paparan alergen. Sehingga pada prosedur fluoroskopi rawat jalan, keluhan baru dirasakan ketika pasien sudah tiba di rumah.[23,24]
Risiko Alergi dan Anafilaksis
Gejala berat akibat efek samping cairan kontras adalah reaksi syok anafilaksis, yang ditandai oleh gejala seperti dispnea, diaforesis, parestesia, dan palpitasi. Selain itu, bekas area penyuntikan kontras dapat mengalami inflamasi, yaitu nyeri, eritema, dan edema.[2,23]
Apabila ada gejala infeksi, seperti febris dan tampak kemerahan pada area suntikan cairan kontras saat pasien telah pulang ke rumah, maka pasien harus diedukasi untuk segera kontrol ke dokter.[2,23]
Penulisan pertama oleh: dr. Riawati