Pedoman Klinis Rontgen Tangan
Pedoman klinis rontgen tangan adalah sebagai prosedur diagnostik inisial pada kasus cedera ataupun nyeri tangan yang bersifat kronis. Meskipun pemeriksaan ini dapat memberikan gambaran struktur tulang dengan baik, terdapat struktur-struktur tangan yang tumpang tindih, sehingga beberapa jenis fraktur sulit dievaluasi. Selain itu, apabila terdapat kecurigaan soft tissue injury, sebaiknya dievaluasi lebih lanjut dengan modalitas lain yang lebih mutakhir.[2]
Indikasi yang Jelas
Pastikan bahwa pemeriksaan rontgen tangan dilakukan berdasarkan indikasi klinis yang jelas. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan hanya jika informasi dari gambar radiografi dianggap penting untuk diagnosis atau penatalaksanaan.
Indikasi mungkin mencakup pemeriksaan fraktur metakarpal, kecurigaan massa, osteoarthritis, dan evaluasi pasca reduksi fraktur. Pada anak, rontgen tangan juga dapat digunakan untuk mengevaluasi usia tulang (bone age) pada anak dengan kecurigaan gangguan perkembangan tulang.[3,5]
Posisi dan Teknik yang Benar
Pastikan posisi dan teknik pemeriksaan sesuai dengan standar medis yang ditetapkan. Hal ini termasuk penempatan pasien, pengaturan sumber radiasi, dan pengaturan detektor untuk meminimalkan distorsi gambar dan memastikan gambar yang berkualitas.[7]
Pertimbangkan Radiasi
Tentukan dosis radiasi yang minimal yang diperlukan untuk mendapatkan gambar yang informatif. Hindari pemaparan radiasi yang berlebihan dengan memilih teknik pengambilan gambar yang tepat dan memperhatikan prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable).[7]
Dokumentasi yang Akurat
Pastikan bahwa hasil dan temuan dari pemeriksaan rontgen tangan didokumentasikan dengan jelas dan akurat dalam rekam medis pasien.[1-3]
Risiko
Tidak terdapat kontraindikasi absolut untuk pemeriksaan rontgen tangan dan pemeriksaan ini secara umum dilakukan tanpa memerlukan persiapan khusus. Dosis radiasi pada pemeriksaan rontgen tangan sangat rendah dan cukup aman untuk dilakukan pada ibu hamil dan anak-anak.[3,5]