Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Rontgen Tangan annisa-meidina 2023-10-31T09:36:37+07:00 2023-10-31T09:36:37+07:00
Rontgen Tangan
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Rontgen Tangan

Oleh :
dr.Michael Wiryadana
Share To Social Media:

Teknik pemeriksaan rontgen tangan melibatkan posisi pasien dengan telapak tangan terbuka dan jari-jari terpisah secara optimal, memungkinkan visualisasi yang jelas dari struktur tulang dan sendi. Rontgen tangan dilakukan dengan sinar-X mengarah secara tegak lurus ke area yang akan dievaluasi, dengan fokus pada jangkauan dari ujung jari hingga bagian distal lengan.

Pemeriksaan rontgen tangan melibatkan serangkaian posisi, termasuk posteroanterior, lateral, dan oblik. Pada posisi posteroanterior, pasien menempatkan tangan dengan telapak menghadap ke bawah di atas plat rontgen, sedangkan pada posisi lateral tangan ditempatkan pada bagian sisi untuk memperlihatkan struktur samping. Selain itu, posisi oblik dapat digunakan untuk memvisualisasikan struktur dalam sudut yang berbeda.[3]

Persiapan Pasien

Pemeriksaan rontgen tangan tidak memerlukan persiapan khusus. Secara umum persiapan meliputi, anamnesis dan pemeriksaan pasien secara komprehensif untuk menentukan posisi rontgen yang sesuai. Setelah itu, berikan penjelasan lengkap mengenai indikasi, prosedur, serta risiko dari pemeriksaan rontgen.

Setelah pasien telah mendapatkan pemahaman mengenai prosedur, maka minta persetujuan pasien dalam bentuk informed consent. Daerah yang radiosensitif seperti gonad dapat dilindungi dengan gonad shield.[7]

Peralatan

Pelaksanaan rontgen tangan dilakukan di unit radiologi yang memadai dan umumnya dipandu oleh radiografer.[7]

Posisi Pasien

Pemeriksaan rontgen tangan rutin terdiri dari proyeksi posteroanterior (PA), PA Oblik, dan Lateral. Terdapat proyeksi khusus seperti AP Oblik bilateral dengan metode Norgaard atau yang dikenal juga sebagai ball-catcher’s position yang dapat dilakukan pada pasien dengan rheumatoid arthritis.

Pada saat pemeriksaan rontgen tangan, pasien diposisikan dalam keadaan duduk disamping meja periksa dengan lengan bawah diletakkan diatas meja periksa.[7]

Prosedural

Prosedur rontgen tangan dimulai dengan penempatan pasien dalam posisi rontgen yang diinginkan, memungkinkan pengambilan gambar dari sudut yang berbeda untuk evaluasi struktur tulang dan sendi. Area tangan dan pergelangan tangan harus sepenuhnya tercakup dalam medan gambar.

Sumber radiasi mengirimkan sinar-X ke area yang dituju, sedangkan detektor merekam transmisi radiasi pada film atau sensor digital. Penting untuk memastikan bahwa pasien tetap diam selama pemindaian untuk menghindari artefak gerakan.[1-3,7]

Rontgen Tangan Proyeksi PA

Pada pemeriksaan rontgen tangan proyeksi PA, tangan pasien berada dalam posisi pronasi dan permukaan telapak tangan di atas image receptor (IR). Jari-jari tangan sedikit direnggangkan. Sumbu panjang dari tangan dan lengan diselaraskan dengan sumbu panjang IR. Tangan dan pergelangan tangan diposisikan berada di tengah IR. Posisi central ray (CR) tegak lurus terhadap IR dan diarahkan serentang sendi metakarpal III.

Proyeksi PA memberikan gambaran tulang-tulang karpal, metakarpal, falang (falang digiti II-V dalam proyeksi PA, sedangkan falang digiti I berada dalam proyeksi PA oblik), interartikulasi tangan, serta distal radius dan ulna.

Hasil dari proyeksi PA berguna dalam identifikasi fraktur, dislokasi, atau benda asing di falang, tulang metakarpal, dan sendi-sendi tangan. Proyeksi PA juga berguna dalam evaluasi proses patologis seperti osteoporosis dan osteroarthritis.[7,8]

g1PosisiPosteroanterior

Gambar 1. Rontgen Tangan Posisi Posteroanterior

Rontgen Tangan Proyeksi PA Oblik

Pemeriksaan rontgen tangan proyeksi PA oblik dilakukan dengan posisi tangan pasien pronasi di atas IR. Sumbu panjang tangan dipusatkan dan disejajarkan dengan sumbu panjang IR. Keseluruhan tangan dan pergelangan tangan dirotasi 45° ke arah lateral dan ditopang dengan step block sehingga jari-jari terpisah dan terletak paralel terhadap IR. Posisi CR tegak lurus terhadap IR dan diarahkan serentang sendi metakarpal III.

Proyeksi PA Oblik memberikan gambaran keadaan tulang dan jaringan lunak pada tangan. Posisi ini digunakan untuk memberikan informasi tambahan dalam identifikasi garis fraktur dan kondisi patologis lainnya.[7,8]

g2PosisiPAOblik

Gambar 2. Rontgen Tangan Posisi PA Oblik

Rontgen Tangan Proyeksi Lateral

Pemeriksaan rontgen tangan proyeksi lateral dapat dilakukan dengan konfigurasi lateromedial “fan” (jari-jari membentuk seperti kipas) atau konfigurasi lateral disertai fleksi atau ekstensi.

Posisi Kipas:

Pada konfigurasi “fan” lateromedial, sumbu panjang tangan disejajarkan dengan sumbu panjang IR. Tangan dan pergelangan tangan dirotasikan ke arah lateral dengan jari kelingking kontak dengan IR. Jari-jari serta ibu jari direntangkan membentuk kipas dan ditopang dengan balok radiolusen.

Seluruh jari dipastikan terpisah satu sama lain dan paralel terhadap IR serta tulang-tulang metakarpal tetap dalam posisi lateral. Posisi CR tegak lurus terhadap IR dan diarahkan serentang sendi metakarpal II. Proyeksi ini lebih dipilih untuk mengevaluasi tulang-tulang falang secara lebih fokus.[8]

g3PosisiKipas

Gambar 3. Rontgen Tangan Posisi Kipas

Posisi Lateral Ekstensi Atau Fleksi:

Konfigurasi lateral disertai ekstensi atau fleksi merupakan alternatif dalam mengidentifikasi letak benda asing pada tangan dan jari. Posisi ini juga dapat menunjukkan arah displacement tulang metakarpal ke arah anterior atau posterior.

Pada konfigurasi ini tangan dan pergelangan tangan dirotasikan hingga posisi lateral dengan ibu jari pada sisi atas. Posisi CR tegak lurus terhadap IR dan diarahkan serentang sendi metakarpal II-V. Apabila konfigurasi lateral disertai ekstensi, maka kelima jari diluruskan dan ditopang dengan balok radiolusen. Posisi lateral telah tercapai apabila seluruh jari dan tulang-tulang metakarpal telah superimposed.

Jika konfigurasi lateral disertai fleksi, maka jari-jari tangan ditekuk hingga posisi alami (natural position) dengan ibu jari sedikit bersentuhan dengan jari telunjuk. Tangan dan jari-jari tangan dipertahankan pada posisi lateral. Konfigurasi yang disertai fleksi merupakan posisi yang lebih alamiah (natural) sehingga dirasakan lebih nyaman oleh pasien.[8]

g4PosisiLateralFleksi

Gambar 4. Rontgen Tangan Posisi Lateral Fleksi

Rontgen Tangan Proyeksi AP Oblik Bilateral (Metode Norgaard)

Pada pemeriksaan rontgen tangan proyeksi AP Oblik  dengan metode Norgaard, kedua tangan diposisikan supinasi dengan sisi medial kedua tangan diletakkan berdampingan di tengah IR. Dari posisi ini, kedua tangan dirotasi ke arah dalam (internal rotation) 45° dan sisi posterior kedua tangan ditopang dengan balok radiolusen.

Jari-jari sedikit direnggangkan dan dalam keadaan ekstensi. Abduksi kedua ibu jari dilakukan untuk mencegah superimposisi (superimposition). Posisi CR tegak lurus terhadap IR dan diarahkan pada titik tengah di antara kedua tangan serentang sendi metakarpal V.

Proyeksi ini umumnya dilakukan untuk mengevaluasi tanda-tanda awal rheumatoid arthritis pada sendi interfalang proksimal (proximal interphlangeal joint/PIP) dan sendi metakarpofalangeal (metacarpophalangeal joint/MCP) II-V. Selain itu, juga dapat menunjukkan fraktur basis tulang metakarpal V.[8]

Pembacaan Dasar Rontgen Tangan

Pembacaan rontgen tangan adalah keterampilan penting dalam menganalisis struktur dan kondisi tulang tangan. Selain mengevaluasi tulang-tulang metakarpal dan falang, salah satu aspek penting dari pembacaan rontgen tangan adalah mengenali dan memahami posisi serta urutan dari tulang-tulang karpal.

Tulang-tulang karpal terbagi menjadi dua baris utama, yaitu baris proksimal dan baris distal. Baris proksimal terletak lebih dekat ke pergelangan tangan, sedangkan baris distal lebih dekat ke pangkal jari-jari. Baris proksimal (dari lateral ke medial) terdiri dari tulang skafoid, lunatum, trikuetrum, dan pisiform. Sedangkan, baris distal (dari lateral ke medial) terdiri dari tulang trapezium, trapezoid, kapitatum, dan hamatum.

g5AnatomiTulangTangan

Gambar 5. Anatomi Tulang pada Tangan

Penting untuk mengingat urutan ini ketika memeriksa gambar rontgen tangan. Dengan memahami posisi dan urutan tulang-tulang karpal, fraktur atau masalah lain dapat diidentifikasi dengan lebih akurat.

Saat mengevaluasi rontgen tangan juga dapat digunakan pendekatan ABCDs, yakni alignment, bone, cartilage, dan soft tissue. Beberapa hal yang bisa dievaluasi antara lain mineralisasi tulang, adanya pembentukan osteofit, kondisi spasium sendi, adanya fraktur, kalsifikasi, simetri, dan edema jaringan lunak.[2,7,12]

Follow up

Pemeriksaan rontgen tangan dapat diulangi sesuai dengan indikasi dan keadaan klinis pasien. Pada pasien dengan kecurigaan klinis ke arah fraktur tulang tangan atau pergelangan tangan namun tidak dijumpai kelainan pada pemeriksaan rontgen tangan inisial, dapat dilakukan imobilisasi sementara dengan jenis short arm cast (below-elbow cast)  dan pemeriksaan dapat diulang kembali setelah 10-14 hari.

Apabila hasil rontgen inisial menunjukkan hasil yang meragukan, maka dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan radiologis yang lebih mutakhir seperti CT scan tanpa kontras atau MRI tanpa kontras.[3]

Referensi

1. Davies AM, Grainger AJ, James SJ, editors. Imaging of the Hand and Wrist: Techniques and Applications. Berlin, Heidelberg: Springer; 2013. (Medical Radiology).
2. Tiegs-Heiden CA, Howe BM. Imaging of the Hand and Wrist. Clin Sports Med. 2020 Apr;39(2):223–45.
3. American College of Radiology. ACR Appropriateness Criteria® Acute Trauma to the Foot. 2019;1–12.
7. Williams M, Temperley D, Murali R. Radiology of The Hand. Orthopaedics and Trauma, 2019. 33(1):45-52
8. Lampignano JP, Kendrick LE. Bontrager’s Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy. 9th ed. Elsevier; 2018.
12. Chan O, Hughes T. Hand. BMJ. 2005 May 7;330(7499):1073-5. doi: 10.1136/bmj.330.7499.1073. PMID: 15879399; PMCID: PMC557237.

Kontraindikasi Rontgen Tangan
Komplikasi Rontgen Tangan

Artikel Terkait

  • Penghentian DMARDs pada Rheumatoid Arthritis
    Penghentian DMARDs pada Rheumatoid Arthritis
  • Skrining Tuberkulosis pada Pasien Rheumatoid Arthritis
    Skrining Tuberkulosis pada Pasien Rheumatoid Arthritis
  • Manfaat Pemeriksaan Anti-Cyclic Citrullinated Peptide dan Rheumatoid Factor pada Rheumatoid Arthritis
    Manfaat Pemeriksaan Anti-Cyclic Citrullinated Peptide dan Rheumatoid Factor pada Rheumatoid Arthritis
  • Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
    Perbedaan Natrium Diklofenak dan Kalium Diklofenak
  • Terapi Komplementer dan Alternatif untuk Penyakit Reumatik Berdasarkan Basis Bukti Ilmiah
    Terapi Komplementer dan Alternatif untuk Penyakit Reumatik Berdasarkan Basis Bukti Ilmiah

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Jelita Cinta Tariska Permatasari
Dibalas 01 Juli 2024, 08:05
Pasien wanita 60 th mengeluh nyeri dan susah menggerakkan jari-jari tangan
Oleh: Jelita Cinta Tariska Permatasari
1 Balasan
Pasien wanita 60 th datang dengan keluhan nyeri pada punggung belakang jari susah digerakkan TD 160/100 mmghDiagnosis dan tatalaksanya apa ya dok mohon...
Anonymous
Dibalas 13 Oktober 2023, 16:54
Bagaimana cara membedakan septic arthritis dengan RA fase flare?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, bagaimana cara membedakan septic arthirits dengan RA yg sedang ngeflare? Terima kasih
dr. Irene Cindy Sunur
Dibalas 31 Januari 2022, 09:55
Artikel SKP - Manfaat Pemeriksaan Anti-Cyclic Citrullinated Peptide dan Rheumatoid Factor pada Rheumatoid Arthritis
Oleh: dr. Irene Cindy Sunur
1 Balasan
ALO Dokter!Anti-cyclic citrullinated peptide (anti-CCP) dan rheumatoid factor (RF) merupakan dua pemeriksaan laboratorium yang telah tervalidasi dan telah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.