Kontraindikasi Pemeriksaan Penciuman
Kontraindikasi pemeriksaan penciuman atau pemeriksaan fungsi penghidu secara umum tidak ada, karena bersifat invasif. Namun, pemeriksaan penciuman secara subjektif tidak dianjurkan untuk pasien anak, pasien dengan gangguan mental atau gangguan kognitif, serta pasien dengan keterbatasan komunikasi.[3,7,8]
Hal ini karena hasil pemeriksaan penciuman subjektif, misalnya dengan Sniffin’ Sticks atau University of Pennsylvania Smell Identification Test (UPSIT), sangat tergantung pada kerjasama pasien. Pada kondisi di atas, satu-satunya cara untuk memeriksa fungsi saraf penciuman adalah dengan metode objektif, seperti olfactory evoked potentials atau functional magnetic resonance imaging.[3,7,8]
Keluhan penciuman tidak boleh diremehkan, sehingga pemeriksaan fungsi penciuman penting dilakukan untuk pasien rhinitis alergi, rhinitis vasomotor, atau rhinosinusitis kronik. Selain penyakit rinologis, gangguan penciuman juga dapat terjadi pada gangguan saraf pusat, misalnya pada kasus trauma kepala, penyakit neurodegeneratif, dan tumor otak.[1,2,4]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini