Pedoman Klinis Swab Nasal
Pedoman klinis swab nasal yang utama adalah memastikan keamanan petugas kesehatan maupun pasien. Petugas kesehatan harus menggunakan alat pelindung diri untuk mencegah kontaminasi. Sementara itu, pasien perlu diedukasi untuk meningkatkan kolaborasi selama tindakan yang dapat mencegah trauma pada area hidung yang bisa dihindari.
Tindakan swab nasal dapat digunakan pada kasus COVID-19, rubella, pertusis, campak, dan influenza.
Jangan lupa untuk memastikan identitas pasien, menjelaskan prosedur yang dilakukan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pasien sebelum tindakan dimulai. Minta juga informed consent, kemudian pastikan peralatan yang digunakan pada swab nasal steril dan sudah sesuai.
Aplikator swab nasal dimasukkan pada daerah mid-turbinate atau sekitar 2 cm dari ujung lubang hidung. Pastikan aplikator yang sudah dihapuskan pada hidung pasien tidak menyentuh bagian wajah lain dari pasien.
Apabila diperlukan pengiriman sampel, tidak diperbolehkan menunda pengiriman spesimen ke laboratorium. Pengiriman harus dilakukan sesuai dengan pedoman untuk memastikan tidak ada kontaminasi dan penyebaran penyakit.[15,18]