Teknik Swab Nasal
Teknik swab nasal adalah dengan mengambil apusan secara lembut pada mid-turbinate dari kedua lubang hidung dan bagian anterior dari hidung. Spesimen yang didapat kemudian digunakan untuk mengidentifikasi patogen infeksius, misalnya dengan menggunakan kultur atau Polymerase Chain Reaction (PCR).
Pada kasus COVID-19, sampel dari swab nasal dapat digunakan untuk pemeriksaan skrining dengan rapid antigen ataupun pemeriksaan lanjutan dengan PCR.
Persiapan
Swab nasal dapat dikerjakan oleh petugas kesehatan atau pasien sendiri. Jika tindakan dilakukan petugas kesehatan, jangan lupa jelaskan mengenai tujuan, risiko, dan cara pengambilan spesimen. Apabila pasien sudah mengerti, maka tidak lupa untuk meminta informed consent.[15]
Swab Nasal Oleh Petugas Medis
Personel diharuskan memakai alat pelindung diri yang dapat mencakup masker medis, topi sekali pakai, kacamata, gaun pelindung, celemek, sarung tangan lateks, dan penutup sepatu. Sebelum melakukan pengambilan sampel, berikan penjelasan singkat tentang prosedur pengambilan untuk meningkatkan kolaborasi selama tindakan. Lakukan anamnesis singkat untuk mengidentifikasi kontraindikasi dan gejala yang dialami pasien. Sampaikan pada pasien bahwa prosedur ini tidak nyaman dan dapat menyebabkan mata berair.[4]
Swab Nasal Mandiri Oleh Pasien
Apabila tindakan dilakukan oleh pasien sendiri, maka pasien harus membaca dan memahami instruksi yang tersedia pada kit swab nasal terlebih dahulu. Perlu juga disampaikan beberapa hal terkait persiapan sebelum melakukan tindakan ini di rumah. Tindakan ini harus dilakukan secara aseptik. Pasien diminta untuk menggunakan alat yang tersedia pada kit saja.[6]
Peralatan
Petugas medis yang melakukan tindakan ini perlu memperhatikan universal precaution untuk mencegah penularan penyakit. Kemudian, petugas dapat mempersiapkan peralatan pelindung diri (APD) sesuai dengan level yang ditentukan. Selain itu, wajib disediakan tempat sampah infeksius.[15,16]
Berikut adalah peralatan yang perlu disiapkan sebelum melakukan swab nasal:
- Formulir pengambilan spesimen
- Media transport apusan
Flocked Swab atau stik swab poliester
- Parafilm
- Plastik klip
- Penanda atau label
- Kontrainer steril
Stik pada swab nasal berbeda dengan swab nasofaring, dimana ujung stik swab nasal lebih tebal.[6,17]
Posisi Pasien
Pasien dalam posisi duduk dengan kepala lurus, tidak miring ke satu sisi. Pasien bisa diminta mengistirahatkan kepala mereka pada sandaran kepala kursi, untuk membatasi gerakan refleks kepala ke belakang selama swab.
Anak-anak duduk di lutut orang tua mereka. Minta orang tua meletakkan satu telapak tangan di dahi dan tangan lainnya melingkari kedua lengan anak.[4]
Prosedur
Berikut langkah pengambilan spesimen swab nasal:
- Memastikan identitas pasien sudah benar dan sesuai
- Menjelaskan tindakan swab nasal yang akan dilakukan beserta risiko efek samping yang terjadi
- Mencuci tangan dan memakai APD sesuai dengan ketentuan
- Memposisikan pasien duduk dengan kepala menengadah. Pada anak-anak, orang tua dapat membantu dengan memangku anak serta merangkul anak dari belakang
- Masukkan seluruh ujung lembut stik swab lurus ke lubang hidung kurang dari 2 cm atau mid-turbinate nasal dengan halus
- Setelah stik atau aplikator swab masuk, buat gerakan memutar secara halus di seluruh lapang lubang hidung minimal 4 kali putaran. Tindakan ini biasanya hanya membutuhkan waktu 10-15 detik per lubang hidung
- Masukkan stik swab ke dalam tabung, kemudian tutup kembali
- Pastikan spesimen apusan menyentuh media transport
- Berikan label pasien termasuk nama, usia, dan nomor rekam medis
- Segera kirim ke laboratorium untuk dilakukan pembacaan hasil swab[2,10,15]
Follow Up
Tata laksana spesimen dengan tujuan diagnostik atau investigasi harus dilakukan sebagai UN3373, yaitu "Substansi Biologis, Kategori B". Pada spesimen yang membutuhkan pengiriman ke luar daerah, maka dilakukan pengiriman sampel sesuai dengan protokol oleh WHO dan International Air Transport Association (IATA). Pengiriman dilakukan dengan menggunakan tiga lapis (Three Layer Packaging). Semua spesimen dikemas untuk mencegah kerusakan dan sampel yang tumpah.[15,18]
Hasil dari swab nasal akan keluar tergantung dari metode pemeriksaan yang digunakan. Pada pemeriksaan rapid antigen hasil mungkin keluar dalam waktu kurang dari 15 menit. Sementara itu, pemeriksaan PCR membutuhkan waktu lebih lama, sekitar 3-24 jam, tergantung fasilitas laboratorium tempat melakukan pemeriksaan. Sembari menunggu hasil, pasien dapat diberikan obat simptomatik, misalnya paracetamol atau ibuprofen untuk pasien yang mengalami demam.[18]