Pedoman Klinis Ankle Brachial Index
Pengukuran Ankle Brachial Index (ABI) merupakan tindakan medis untuk membandingkan nilai sistolik pada arteri di pergelangan kaki (ankle) dengan arteri brachial. Pedoman klinis yang perlu dipahami pada pengukuran Ankle Brachial index di antaranya:
- Persiapan pasien sebelum menjalani pengukuran ini meliputi istirahat cukup minimal 10−30 menit sebelum pemeriksaan, tidak merokok maupun minum kopi dan alkohol, maupun aktivitas berat sekitar 12 jam sebelum pemeriksaan
- Persiapan peralatan meliputi pengecekan apakah alat mampu berfungsi dengan baik, yaitu sphygmomanometer dan portable doppler dengan frekuensi 8−10 MHz
- Ukuran manset harus dapat melingkari lengan dan betis secara sempurna yakni menutupi 80% dari lingkar lengan atas, dan 40 % dari lingkar betis
- Sebelum dilakukan pengukuran ABI, pasien diberikan informed consent yang berisi penjelasan bahwa tindakan ini aman dan tidak menimbulkan komplikasi yang membahayakan
- Indikasi pengukuran ABI adalah untuk skrining, penegakan diagnosis, pedoman terapi, hingga penentuan prognosis. Pengukuran ABI biasa digunakan pada kasus peripheral artery disease (PAD), seperti klaudikasio intermiten
- Kontraindikasi pengukuran ABI adalah pada penyakit deep vein thrombosis (DVT), dan jika terdapat kerusakan ekstremitas atas atau
- Cara menghitung ABI adalah dengan membagi nilai sistolik tertinggi dari arteri dorsalis pedis atau tibialis posterior dengan nilai tertinggi sistolik arteri brachialis lengan kanan ataupun lengan kiri.
- Nilai normal ABI adalah 0,9‒1,3
- Pengukuran ABI dapat diulang jika diperlukan, jika hasil dinilai tidak akurat maka pasien dianjurkan untuk pemeriksaan penunjang lain, seperti oksigen transkutan, pengukuran tekanan segmental, USG duplex, CT scan, hingga magnetic resonance angiography di area ekstremitas atas dan bawah[1-8,29-34]