Kontraindikasi Bronkoskopi
Kontraindikasi dilakukannya tindakan bronkoskopi secara umum adalah apabila risiko tindakan lebih besar dari manfaatnya. Penilaian risiko dan manfaat akan berbeda pada tiap kasus dan pasien.
Beberapa kontraindikasi yang sering ditemui adalah hemodinamik yang tidak stabil, riwayat infark miokard dalam waktu dekat, hipoksia berat, pasien tidak kooperatif, gangguan perdarahan berat, dan operator yang tidak berpengalaman. Kontraindikasi yang berkaitan dengan prosedur anestesi umum juga perlu dipertimbangkan, termasuk penyakit penyerta pada pasien yang akan mempengaruhi tindakan anestesi umum.
Kontraindikasi Bronkoskopi Rigid
Bronkoskopi rigid secara umum dapat ditoleransi dengan baik dan kontraindikasi absolutnya sedikit. Risiko dan manfaat bronkoskopi rigid harus dipertimbangkan dengan cermat pada pasien dengan gangguan perdarahan. Pada pasien dengan cedera wajah atau gangguan tulang belakang, bronkoskopi rigid dapat menjadi prosedur yang sulit dan tidak aman.
Kontraindikasi Bronkoskopi Fleksibel
Kontraindikasi absolut pada bronkoskopi fleksibel adalah hipoksemia refrakter, instabilitas hemodinamik, aritmia yang mengancam jiwa, pasien tidak memberi informed consent, peralatan atau fasilitas yang tidak adekuat, dan operator yang tidak berpengalaman. Sementara itu, kontraindikasi relatif tindakan bronkoskopi fleksibel adalah hipoksemia berat, infark miokard dalam waktu 4-6 minggu sebelum tindakan, dan gangguan pembekuan darah termasuk riwayat pemberian obat antikoagulan. Kontraindikasi tindakan bronkoskopi fleksibel berupa adanya peningkatan tekanan intrakranial dan hipertensi pulmonal masih diperdebatkan.
Kehamilan dan Bronkoskopi
Pasien hamil yang memerlukan tindakan bronkoskopi merupakan kondisi khusus yang perlu mendapat perhatian lebih cermat dalam persiapan hingga selesai tindakan serta membutuhkan kerja sama tim multidisiplin. Bronkoskopi non-emergensi sebaiknya ditunda hingga usia kehamilan mencapai 28 minggu, atau lebih baik lagi bila dapat ditunda hingga pasien bersalin untuk meminimalkan risiko morbiditas janin.
Pasien yang sedang berada di tahap akhir kehamilan sebaiknya diposisikan dalam posisi left lateral decubitus. Penggunaan fluoroskopi harus dihindari terutama pada pasien dengan usia kehamilan 8-15 minggu karena di masa ini fetus sangat sensitif terhadap efek radiasi.[1,7,8]