Edukasi Pasien Transthoracic Needle Aspiration
Edukasi pasien terkait transthoracic needle aspiration (TTNA) harus meliputi informasi tentang persiapan, teknik, risiko, dan manfaat tindakan. Dokter juga perlu memberikan edukasi tentang komplikasi langsung yang dapat muncul saat tindakan maupun komplikasi late yang dapat muncul beberapa jam setelah tindakan.[2,9,15]
Alasan Tindakan
Dokter harus menyampaikan bahwa tindakan ini dilakukan untuk mendiagnosis jaringan abnormal pada paru atau organ sekitarnya. Jaringan abnormal tersebut dapat berupa tumor jinak, keganasan, peradangan, infeksi paru, atau penyakit sistemik lain.[2,9,15]
Kemungkinan Komplikasi
Dokter juga harus menyampaikan komplikasi yang mungkin terjadi, seperti infeksi, perdarahan, robekan paru, terkumpulnya udara pada rongga paru, dan kerusakan paru. Komplikasi ini akan cenderung muncul pada pasien dengan riwayat merokok dan riwayat masalah paru-paru kronik atau asma.[2,9,15]
Pelaksanaan Prosedur TTNA
Dokter perlu memberikan edukasi tentang persiapan sebelum tindakan (pemeriksaan darah, rontgen toraks, atau CT scan). Pasien juga perlu mendapat informasi tentang kemungkinan opsi anestesi dan mendapat arahan bahwa pemeriksaan ini akan membutuhkan kooperasi untuk mengatur pernapasan sesuai instruksi.[2,9,15]
Pemantauan Setelah Prosedur TTNA
Komplikasi TTNA dapat terjadi beberapa jam setelah prosedur dilaksanakan. Untuk itu, pasien perlu mendapat penjelasan tanda dan gejala yang membutuhkan perhatian medis segera setelah menjalani TTNA. Gejala dan tanda tersebut antara lain:
- Tanda-tanda infeksi seperti demam dan menggigil
- Kemerahan, bengkak, atau pendarahan berlebihan pada lokasi tusukan jarum
- Nyeri yang tidak mereda dengan obat
- Nyeri saat menarik napas dalam
- Batuk, sesak napas, atau nyeri dada
- Detak jantung cepat
- Batuk berdarah[2,9,15]