Edukasi Pasien Facelift
Edukasi pasien facelift penting untuk mendeteksi dan mengendalikan ekspektasi yang berlebihan. Ekspektasi berlebihan dapat menyebabkan stres psikologis di masa mendatang, terutama pada pasien yang sudah rentan mengalami gangguan mental.
Edukasi Sebelum Tindakan
Sebelum tindakan, pasien harus diedukasi mengenai persiapan sebelum pembedahan. Minta pasien berhenti merokok dan berhenti mengonsumsi obat-obat antikoagulan seperti aspirin. Pasien juga harus diedukasi mengenai perkiraan hasil facelift dan risiko yang mungkin timbul pasca tindakan. Pasien harus memiliki ekspektasi yang realistis terhadap hasil facelift.[4,5]
Edukasi Setelah Tindakan
Setelah tindakan, pasien diedukasi mengenai perawatan area operasi dan jadwal kontrol berikutnya. Pasien diinstruksikan untuk mengompres area operasi dan menempatkan kepala dalam posisi elevasi.
Pada 10 hari pertama, pasien dihimbau untuk menghindari aktivitas sehari-hari yang dapat meningkatkan tekanan darah, seperti membungkuk, bersin, mengangkat beban, batuk, dan mengejan untuk mengurangi risiko perdarahan. Pasien harus mengonsumsi obat-obat yang diberikan dokter sesuai aturan pakai.[2]