Indikasi Facelift
Indikasi facelift atau rhytidectomy merupakan indikasi kosmetik, yakni munculnya kerutan, garis halus, dan tanda-tanda penuaan lain pada wajah. Perlu diingat bahwa dokter perlu mempertimbangkan keadaan kulit di tempat operasi dan ekspektasi pasien sebelum merekomendasikan facelift.
Dokter bedah dapat setuju melakukan facelift pada wajah dengan kerutan, garis halus, skin drooping pada pipi, kantung mata predominan, garis kerut di mata, garis tawa, garis permanen di atas hidung, dan garis-garis halus di dahi.
Usia ideal untuk melakukan facelift adalah usia 50 tahun ke bawah. Usia di atas 50 tahun dianggap kurang ideal karena diperlukan pembedahan yang lebih ekstensif untuk mengurangi tanda penuaan pada wajah.[2,4]
Facelift Subkutan
Facelift subkutan sudah jarang dilakukan. Meski demikian, teknik ini masih direkomendasikan pada pasien tertentu, yakni pada pasien kurus dengan tulang wajah ideal dan dokter bedah hanya perlu mengurangi kelebihan kulit wajah.[1,2]
Supra Muscular Aponeurotic System (SMAS) Plication Facelift
Teknik ini diindikasikan pada pasien paruh baya dengan kulit tipis dan kekenduran kulit moderat hingga berat.[2,7]
Minimal Access Cranial Suspension (MACS) Lift
MACS simpel digunakan untuk mengoreksi sepertiga bawah wajah dan penuaan pada leher. MACS extended digunakan untuk mengoreksi nasolabial groove, bagian tengah wajah, dan tanda penuaan di bawah mata.[2,7]
Deep Plane Facelift (DPFL)
Teknik DPFL direkomendasikan untuk mengoreksi tanda penuaan bagian tengah wajah (seperti malar fat pad) dan lekukan nasolabial.[2,7]
Lateral SMASectomy
Teknik ini diindikasikan pada pasien <50 tahun dengan kekenduran kulit sedang. Teknik ini juga dapat dilakukan pada pasien mikrogenia.[2,7]
Facelift Subperiosteal
Teknik ini diindikasikan pada pasien dengan tanda penuaan signifikan dan pasien yang memerlukan prosedur kosmetik lainnya secara simultan, seperti skin resurfacing dan transfer lemak atau implan.[2]