Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Diethylcarbamazine general_alomedika 2023-02-27T15:11:39+07:00 2023-02-27T15:11:39+07:00
Diethylcarbamazine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Diethylcarbamazine

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Diethylcarbamazine adalah derivat piperazine yang secara farmakologi termasuk dalam golongan anthelmintic yang efektif untuk membersihkan mikrofilaria. Obat ini bersifat microfilaricidal. Akan tetapi, obat ini juga dapat menghambat perkembangbiakan cacing dewasa jenis tertentu.[3,5]

Farmakodinamik

Dari segi farmakodinamik, diethylcarbamazine adalah anthelmintic yang spesifik untuk parasit tertentu (Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, Loa loa, Mansonella streptocerca, Toxocara canis, Toxocara cati) dan tidak mengandung komponen metalik toksik.[10,11]

Diethylcarbamazine merupakan suatu inhibitor metabolisme asam arakidonat pada mikrofilaria. Hal ini menyebabkan parasit mengalami imobilisasi, sehingga mikrofilaria menjadi lebih mudah diserang oleh sistem imun tubuh. Diethylcarbamazine memicu fagositosis mikrofilaria yang dimediasi oleh antibodi. Respons imun tubuh yang dapat diamati adalah peningkatan limfosit, eosinofil, makrofag, dan sel natural killer.[10,11]

Diethylcarbamazine juga memengaruhi jalur siklooksigenase. Obat ini menghambat produksi prostanoid, prostaglandin E2, dan prostaglandin I2 oleh sel endotel yang merupakan hasil akhir jalur siklooksigenase. Prostaglandin merupakan agen vasodilator yang membantu parasit agar mudah bersirkulasi di dalam pembuluh darah.[12,13]

Pemberian diethylcarbamazine menurunkan prostaglandin secara signifikan, sehingga mikrofilaria melekat dan menumpuk di kapiler. Obat ini meningkatkan regulasi ekspresi molekul adhesi sel endotel yang mengakibatkan mikrofilaria semakin menempel pada endotel pembuluh darah. Mobilisasi mikrofilaria lalu semakin terganggu oleh perlekatan granulosit dan agregasi trombosit yang terjadi.[12,13]

Penurunan kadar prostaglandin dapat diamati dalam 12 jam setelah pemberian obat ini. Kadar prostaglandin akan kembali naik setelah 36–72 jam. Kadar prostaglandin akan meningkat saat prostaglandin ikut berperan mengendalikan inflamasi yang disebabkan oleh reaksi imun yang membunuh mikrofilaria. Diethylcarbamazine juga menginduksi pembentukan nitrogen oksida yang membantu proses pembersihan mikrofilaria.[12,13]

Diethylcarbamazine juga menghambat perkembangbiakan cacing dewasa selama 9–12 bulan. Namun, mekanisme kerja untuk hal ini belum diketahui pasti. Diethylcarbamazine dapat dipakai untuk penatalaksanaan hidrokel yang disebabkan oleh filariasis.[14,15]

Farmakokinetik

Farmakokinetik diethylcarbamazine meliputi absorbsi yang segera, distribusi ke semua jaringan nonadiposa, metabolisme parsial, serta eliminasi melalui urine dan feses.

Absorbsi

Diethylcarbamazine mengalami absorbsi segera setelah dikonsumsi secara oral.[10]

Distribusi

Diethylcarbamazine didistribusikan secara luas ke seluruh jaringan dan organ, kecuali jaringan lemak. Distribusi obat dalam plasma darah mencapai kadar maksimal setelah 1–2 jam. Waktu paruh obat adalah sekitar 8–12 jam.[7,10,12,14]

Metabolisme

Diethylcarbamazine akan mengalami metabolisme parsial menjadi diethylcarbamazine N-oksida. Namun, proses metabolisme lebih detail belum diketahui dengan pasti.[10]

Eliminasi

Diethylcarbamazine akan diekskresikan melalui urine dan feses dalam 48 jam.[7,14]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

3. PubChem. Diethylcarbamazine. 2022. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Diethylcarbamazine
5. Centers for Disease Control and Prevention. Parasite-lymphatic filariasis. 2018. https://www.cdc.gov/parasites/lymphaticfilariasis/treatment.html
7. Medscape. Diethylcarbamazine (Rx). 2022. https://reference.medscape.com/drug/hetrazan-diethylcarbamazine-342652
10. Drugbank. Diethylcarbamazine. 2022. https://www.drugbank.ca/drugs/DB00711
11. El-Shahawi GA, Abdel-Latif M, Saad AH, Bahgat M. Setaria equina: in vivo effect on microfilariae in albino rats. Experimental Parasitology. 2010;126(4):603-610. https://doi.org/10.1016/j.exppara.2010.06.022
12. Sankari T, Hoti SL, Das LK, et al. Effect of diethylcarbamazine (DEC) on prostaglandin levels in Wuchereria bancrofti infected microfilaraemics. Parasitology Research. 2013;112(6):2353-2359. doi:10.1007/s00436-013-3399-y
13. Van Elssen CH, Vanderlocht J, Oth T, et al. Inflammation-restraining effects of prostaglandin E2 on natural killer-dendritic cell (NK-DC) interaction are imprinted during DC maturation. Blood. 2011;118:2473–2482.
14. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Permenkes RI Nomor 94 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Filariasis. 2014. http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/PMK%20No.%2094%20ttg%20Penanggulangan%20Filariasis.pdf
15. Peixoto CA, Silva BS. Anti-inflammatory effects of diethylcarbamazine: A review. Eur J Pharmacol. 2014;734:pp.35–41. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24726556

Pendahuluan Diethylcarbamazine
Indikasi dan Dosis Diethylcarbam...

Artikel Terkait

  • Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
    Kondisi Terkini Infeksi Cacing Di Indonesia
Diskusi Terkait
dr. Saeful Anwar
Dibalas 04 April 2023, 20:38
Kelainan pada kulit yang menghitam dan membesar di hampir seluruh badan
Oleh: dr. Saeful Anwar
3 Balasan
Alo dokter, kemarin saya menemui pasien post op SC e.c PEB. Pasien tsb ada kelainan di kulit hampir seluruh badan seperti gambar dibawah ini, apakah...
dr. Yudha Ramdani
Dibalas 07 September 2020, 09:22
Pasien laki-laki usia 45 tahun dengan keluhan terdapat pembesaran pada skrotum
Oleh: dr. Yudha Ramdani
16 Balasan
Alo dokter, izin mau berdiskusi dokPasien laki laki diantar oleh istrinya, pasien usia 45 tahun datang dengan keluhan pegal dan sedikit nyeri pada paha serta...
dr. Adi Nugraha
Dibalas 07 November 2019, 16:09
Pengobatan massal FIlariasis untuk bayi dan anak di bawah 2 tahun di puskesmas
Oleh: dr. Adi Nugraha
9 Balasan
Alodokter. Mohon asupan nyaApakah pemberian DEC di puskesmas untuk pengobatan massal bisa diberikan pada bayi? Merujuk guideline yg pernah saya baca,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.