Pengawasan Klinis Diethylcarbamazine
Pengawasan klinis yang perlu dilakukan terhadap pengguna diethylcarbamazine adalah pengawasan gejala ensefalopati pada kasus loiasis dengan mikrofilaremia yang berat, yaitu jumlah mikrofilaria >50.000 mikrofilaria/mL darah.[17,22,24]
Ensefalopati diduga bisa terjadi karena mikrofilaria yang sudah lemah dan immobile akan menggumpal lalu menyumbat kapiler otak. Apabila dokter menemukan gejala ensefalopati, pengobatan diethylcarbamazine harus segera dihentikan.[17,22,24]
Efek samping berat diethylcarbamazine juga dapat timbul akibat antigen penyebab filariasis (mikrofilaria) yang mati dan beredar di sirkulasi atau terakumulasi di jaringan, yang kemudian memicu inflamasi. Efek samping pengobatan dapat terjadi 1–2 hari dan paling banyak muncul setelah pemberian pertama. Efek samping yang timbul juga tergantung pada dosis yang digunakan (dose dependent) dan lebih banyak terjadi pada pasien dengan jumlah mikrofilaria darah yang tinggi.[7,16,21]
Karena alasan tersebut, beberapa pedoman menganjurkan dokter untuk memantau dosis dengan saksama. Pemberian diethylcarbamazine dimulai dengan dosis kecil, kemudian ditingkatkan menjadi dosis yang diinginkan untuk mencapai dosis akumulatif yang sesuai. Sambil melakukan hal ini, dokter mengawasi ada tidaknya efek samping dan memeriksa jumlah mikrofilaria dalam darah pasien.[7,16,21]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur