Panduan E-Prescription Paronikia
Panduan e-prescription paronikia ini dapat digunakan dokter saat akan memberikan terapi medikamentosa secara online.
Tanda dan Gejala
Pasien paronikia akut biasanya mengeluhkan nyeri, bengkak, dan kemerahan pada jari. Nyeri dapat disertai adanya pus atau abses. Pemeriksaan digital pressure test dapat membantu menentukan adanya abses. Pada paronikia kronik nyeri dan kemerahan minimal, tidak terdapat abses.
Gali informasi mengenai riwayat trauma, infeksi, abnormalitas struktur kuku, riwayat penyakit dan konsumsi obat, serta pekerjaan. Pekerjaan yang sering menyebabkan tangan basah dan lembab, misalnya mencuci piring atau sering terkena deterjen, akan meningkatkan risiko paronikia.[1-3,5,6]
Peringatan
Pada paronikia akut, kasus yang ringan dapat diatasi dengan memberikan rendam air hangat selama 10-15 menit sebanyak 3-4 kali sehari. Jika perlu, dapat diberikan antibiotik topikal seperti mupirocin.
Pada kasus paronikia kronik, pasien sebaiknya disarankan untuk menghindari kontak terhadap iritan yang diduga menyebabkan paronikia. Jika kondisi tetap berulang, pasien sebaiknya dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut.[1-3,5]
Medikamentosa
Jika peradangan ringan dan tidak dicurigai ada selulitis, minta pasien melakukan perendaman dengan air hangat untuk membantu drainase spontan. Antibiotik topikal dikombinasikan dengan rendam air hangat bisa diberikan selama 5-10 hari untuk mempercepat penyembuhan. Pilihannya mencakup:
- Mupirocin 2-4 kali sehari
Gentamicin 3-4 kali sehari
Bacitracin dan polymyxin B 3 kali sehari
Paronikia akut yang disertai inflamasi berat, selulitis, dan kondisi imunokompromais sebaiknya dirujuk untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan apakah terdapat abses atau komplikasi, serta perlunya intervensi bedah.[1-3,5]