Farmakologi Simvastatin
Farmakologi simvastatin berkaitan dengan farmakodinamiknya, zat aktif simvastatin memiliki struktur yang mirip dengan HMG-CoA endogen sehingga dapat mengelabui HMG-CoA reductase untuk berikatan dengan zat aktif simvastatin. Farmakokinetik simvastatin segera dimulai saat obat diabsorbsi setelah dikonsumsi peroral. Metabolisme utama simvastatin terjadi di hati dan akan dieliminasi keluar bersama feses.
Farmakodinamik
Farmakodinamik simvastatin sangat bergantung pada bentuk aktifnya berupa bagian termodifikasi asam dihidroksiglutarat-3,5, yang secara struktur mirip dengan substrat HMG-CoA endogen dan mevaldyl CoA. Di Dalam tubuh, bentuk lactone/simvastatin inaktif akan terhidrolisis menjadi bentuk aktifnya. Zat aktif inilah yang selanjutnya berikatan dengan enzim 3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme A (HMG-CoA) reduktase sehingga menghambat fungsi enzim tersebut dalam mereduksi substrat HMG-CoA menjadi bentuk mevalonate yang merupakan bagian penting dalam sintesis kolesterol.[2,10]
Target kerja utama simvastatin adalah di hati. Akibat penurunan produksi kolesterol hepatal maka tubuh akan terstimulasi untuk menyerap kembali kolesterol low density lipoprotein (LDL) yang telah beredar di seluruh tubuh. Di hati, simvastatin juga menghambat pembentukan very low density lipoprotein (VLDL). Sehingga terjadi penurunan konsentrasi LDL dan VLDL di plasma darah. Melalui mekanisme farmakodinamik tadi, simvastatin terbukti dapat menurunkan kadar LDL serum mulai dari 20% hingga 55%.[10,11]
Efek pleiotropic dari simvastatin juga diketahui dapat memperbaiki fungsi endotel, menstabilkan plak aterosklerotik, bersifat antiinflamasi, imunomodulator dan bersifat antitrombosis. Simvastatin juga memiliki cincin naftalen tereduksi parsial yang berikatan pada zat aktif tersebut. Tiap jenis statin memiliki tepi cincin yang berbeda. Perbedaan tipe cincin inilah yang mempengaruhi farmakokinetik masing-masing golongan statin.[9,10]
Farmakokinetik
Farmakokinetik simvastatin dimulai dari proses absorbsi peroral, kadar simvastatin puncak dapat segera tercapai dalam 4 jam setelah obat dikonsumsi. Simvastatin bersifat lipofilik dan mudah berikatan dengan protein plasma. Metabolisme utama simvastatin terjadi di hati dengan bantuan enzim CYP450 sub 3A4. Ekskresi simvastatin terutama melalui saluran cerna dan keluar bersama feses dan hanya sedikit yang diekskresikan melalui ginjal.
Absorbsi
Simvastatin memiliki tingkat bioavailabilitas yang sangat rendah yaitu <5%. Dosis puncak simvastatin segera dapat dicapai dalam 4 jam setelah dikonsumsi per oral dan akan turun hingga 10% dari puncak dosis dalam 12 jam.[2,12]
Distribusi
Simvastatin dan metabolit aktifnya tergolong obat yang bersifat lipofilik dan sangat mudah berikatan dengan protein, sehingga akan terdistribusi dan berikatan dengan protein plasma (95%).[2,12]
Metabolisme
Simvastatin yang dikonsumsi dalam bentuk inaktif lactone teraktivasi melalui proses metabolisme di dinding usus, hati dan plasma menjadi bentuk aktifnya yaitu bentuk asam dihidroksiglutarat dan sedikit bentuk derivative 6'-hydroxy, 6'-hydroxymethyl, dan 6'-exomethylene.[11]
Simvastatin sebagai suatu zat yang bersifat lipofilik terutama akan dimetabolisme di hati melalui proses glukuronidasi dengan bantuan enzim CYP450 agar dapat diubah menjadi zat hidrofilik. Sub Enzim yang berperan terutama adalah CYP3A4 yang akan mengubah simvastatin menjadi bentuk konjugat glukuronidanya. Waktu paruh simvastatin sekitar 4 jam.[12,13]
Ekskresi
Ekskresi simvastatin terutama dengan bantuan hati (60%) dan keluar bersama feses, sekitar 13% dari dosis simvastatin dan metabolit turunannya juga akan dieliminasi melalui ginjal dan keluar bersama urin.[2,12]