Efek Samping dan Interaksi Obat Hidromorfon
Beberapa contoh efek samping hidromorfon adalah depresi sistem saraf pusat, depresi pernapasan, apnea, sedasi, hipotensi, depresi sirkulasi, syok, dan henti jantung. Selain itu, hidromorfon memiliki interaksi obat dengan depresan sistem saraf pusat lain.[1,4]
Efek Samping
Efek samping yang paling perlu diwaspadai adalah depresi pernapasan dan apnea. Sementara itu, efek samping yang paling sering diamati adalah pusing, sedasi, mual, muntah, berkeringat, kulit kemerahan, disforia, euphoria, mulut kering, dan pruritus. Depresi sirkulasi, syok, dan henti jantung juga bisa terjadi tetapi jarang.[1,4]
Secara lebih detail, efek samping hidromorfon adalah sebagai berikut:
- Kardiovaskular: takikardi, bradikardi, hipotensi, depresi sirkulasi, henti jantung
- Respirasi: bronkospasme, laringospasme, depresi pernapasan, apnea
- Gastrointestinal: konstipasi, spasme saluran bilier, ileus, anoreksia, kram perut, peningkatan enzim hati
- Genitourinaria: retensi urine, efek antidiuretik
- Dermatologi: urtikaria, ruam kulit, pruritus, diaphoresis
- Metabolik: penurunan testosteron plasma, hiperurisemia, dan hipokalemia
- Oftalmologi: pandangan kabur, diplopia, sindrom mata kering, miosis, nystagmus
- Telinga: tinnitus[1,4]
Overdosis
Pada kondisi overdosis hidromorfon, dapat tampak pupil pinpoint, depresi pernapasan, sinkop, kelemahan otot rangka, bradikardi, kulit dingin dan lembab, hipotensi, apnea, edema paru, dan kolaps sirkulasi.[7]
Manajemen overdosis harus meliputi penjagaan patensi jalan napas dan ventilasi bantuan. Untuk overdosis berat, berikan nalokson intravena 0,4–2 mg yang diulang dengan interval 2 menit jika tidak ada respons. Untuk overdosis yang tidak terlalu berat, berikan nalokson 0,2 mg diikuti dengan peningkatan 0,1 mg tiap 2 menit. Berikan arang aktif jika hidromorfon telah tertelan dalam jumlah banyak dalam 1–2 jam asalkan pasien mempunyai refleks muntah yang intak dan patensi jalan napas yang baik.[7]
Interaksi Obat
Hidromorfon dapat berinteraksi dengan obat lain yang juga merupakan depresan sistem saraf pusat. Selain itu, hidromorfon juga dapat berinteraksi dengan analgesik opioid agonis atau antagonis campuran.[4,7]
Interaksi dengan Depresan Sistem Saraf Pusat Lain
Penggunaan hidromorfon bersama depresan sistem saraf pusat lain termasuk sedatif, hipnotik, agen anestesi general, dan alkohol dapat menyebabkan efek depresan aditif. Pasien dapat mengalami depresi pernapasan, hipotensi, dan sedasi berat atau koma. Jika terapi kombinasi direncanakan, dosis salah satu atau kedua agen dikurangi.[4]
Hidromorfon tidak boleh digunakan dengan alkohol karena dapat terjadi depresi sistem saraf pusat aditif. Ketika dikonsumsi bersama alkohol, terjadi peningkatan konsentrasi plasma puncak yang membuat dosis hidromorfon lepas lambat berpotensi toksik.[7]
Interaksi dengan Analgesik Opioid Agonis atau Antagonis Campuran
Analgesik opioid agonis/antagonis campuran (misalnya buprenorphine) harus diberikan dengan hati-hati kepada pasien yang telah atau sedang menerima analgesik agonis opioid murni seperti hidromorfon. Pada keadaan ini, analgesik campuran dapat mengurangi efek analgesik hidromorfon dan/atau menyebabkan gejala withdrawal.[4]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur