Indikasi dan Dosis Tramadol
Indikasi tramadol adalah untuk penatalaksanaan nyeri kronik derajat sedang sampai berat dan nyeri pascaoperasi.[4]
Nyeri Derajat Sedang Sampai Berat
Pemberian tramadol untuk nyeri derajat sedang sampai berat dibedakan berdasarkan bentuk sediaan dan usia.
Dosis Oral
Pada dewasa diberikan dengan dosis 50-100 mg setiap 4-6 jam sekali untuk bentuk sediaan immediate release. Sediaan extended release diberikan dengan dosis 50-100 mg setiap 12-24 jam. Jika diberikan pada lansia, interval dosis ditingkatkan.[4]
Dosis Parenteral
Pemberian tramadol sediaan parenteral diberikan secara intramuskular (IM) atau intravena (IV). Pada dewasa diberikan dengan dosis 50-100 mg setiap 4-6 jam dengan injeksi lambat selama 2-3 menit. Sedangkan, pada lansia, interval dosis ditingkatkan.[4]
Nyeri Pasca Operasi
Penggunaan tramadol untuk nyeri pasca operasi diberikan dalam bentuk sediaan parenteral. Pada dewasa, dosis inisial diberikan 100 mg, dilanjutkan 50 mg setiap 10-20 menit jika diperlukan, dengan maksimal 250 mg untuk 1 jam pertama. Kemudian, dosis pemeliharaan yang disarankan adalah 50-100 mg setiap 4-6 jam dengan dosis maksimal 600 mg/hari.[4]
Penggunaan pada Populasi Khusus
Penggunaan tramadol memerlukan penyesuaian dosis pada populasi khusus seperti pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, hepar, dan lansia.[4,6]
Gangguan Fungsi Ginjal
Gangguan fungsi ginjal menyebabkan penurunan laju dan kadar ekskresi tramadol dan metabolit aktifnya.[6] Pasien dengan gangguan ginjal perlu diukur Creatinine Clearance (CrCl) sebelum mengonsumsi tramadol baik secara oral atau parenteral.[4]
Bila nilai CrCl 10-30 mL/menit, maka interval pemberian dosis perlu ditingkatkan hingga 12 jam dengan dosis maksimal 200 mg/hari. Pada kondisi ini, pemberian tramadol bentuk extended release merupakan kontraindikasi.
Kontraindikasi pemberian tramadol baik oral dan parenteral adalah nilai CrCl <10 mL/menit.[4,6]
Gangguan Fungsi Hepar
Pada pasien dengan gangguan hepar derajat berat, perlu dilakukan peningkatan interval pemberian tramadol hingga 12 jam. Pemberian tramadol oral bentuk extended release merupakan kontraindikasi.[4]
Pasien Berusia ≥65 Tahun
Pada pasien usia ≥65 tahun), pemberian tramadol dimulai dengan dosis rendah karena rentan terjadi penurunan fungsi ginjal, hepar, fungsi jantung, adanya penyakit lain yang menyertai, dan penggunaan terapi obat lain.[4,6]
Pada penelitian yang melibatkan 812 pasien usia ≥65 tahun yang diberikan tramadol extended release, dilaporkan 240 pasien berusia ≥75 tahun memiliki tingkat kejadian efek samping yang lebih tinggi. Efek samping yang terjadi, antara lain mual, konstipasi, cenderung mengantuk (somnolen), pusing, mulut kering, muntah, asthenia, pruritus, anoreksia, berkeringat, kelelahan, hipotensi postural, dan dispepsia.[6]