Kontraindikasi dan Peringatan Tramadol
Kontraindikasi absolut penggunaan tramadol adalah pada pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap tramadol, komponen lain dari tramadol, dan obat opioid lain karena reaksi yang dapat timbul mulai adalah pruritus ringan hingga sampai reaksi anafilaksis yang mengancam jiwa. Penggunaan juga tidak direkomendasikan pada pasien dengan depresi pernafasan, asthma bronchial, dan hiperkapnia yang tidak dimonitor.[1,6]
Kontraindikasi
Tramadol dikontraindikasikan secara absolut pada pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas. Hal ini karena reaksi yang timbul bervariasi mulai dari pruritus ringan hingga sindroma Stevens Johnson atau reaksi anafilaksis yang mengancam nyawa.
Kontraindikasi lainnya adalah pasien usia < 12 tahun, usia 12-18 tahun dengan riwayat tonsilektomi atau adenoidektomi, riwayat depresi pernapasan berat, asthma bronkial, epilepsi tidak terkontrol, pasien dengan obstruksi gastrointestinal, serta pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hepar berat. Tramadol juga kontraindikasi untuk digunakan bersama alkohol, benzodiazepin, antidepresan trisiklik, monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), atau riwayat menggunakan MOAIs dalam 14 hari terakhir.[1,4,6]
Peringatan
Tramadol adalah obat analgesik golongan opioid yang berisiko menimbulkan adiksi dan overdosis. Obat ini juga bisa meningkatkan ambang kejang dan menyebabkan sindrom serotonin yang fatal.
Adanya Risiko Kejang, Bunuh Diri, dan Sindrom Serotonin
Tramadol dapat meningkatkan risiko kejang dan sindrom serotonin pada pasien, terutama ketika digunakan bersama obat-obatan seperti MAOIs, SSRI, St John’s Wort, dan opioid lain. Risiko kejang juga meningkat pada pasien dengan epilepsi, riwayat kejang, atau pada pasien dengan risiko kejang seperti pasien cedera otak traumatik atau mengalami infeksi sistem saraf pusat.[2,6]
Perhatian khusus juga diperlukan pada pasien yang menderita gangguan mood, depresi, serta pasien yang memiliki kecenderungan bunuh diri atau kecanduan.
Penggunaan tramadol extended release, bersamaan dengan beberapa obat serotonergik dan dengan obat-obatan yang mempengaruhi metabolisme tramadol (seperti inhibitor cytochrome P450) akan meningkatkan risiko sindrom serotonin, seperti perubahan status mental, ketidakstabilan otonom, neuromuscular aberrations (hiperrefleksia, inkoordinasi), dan gejala gastrointestinal.[4,6]
Adiksi dan Penyalahgunaan
Opioid use disorder dapat terjadi pada penggunaan tramadol. Jika dibiarkan, dapat terjadi overdosis dan kematian. Penting untuk menilai risiko setiap pasien sebelum meresepkan.[6,8]
Risiko Terjadi Depresi Napas yang Mengancam Nyawa
Depresi pernapasan merupakan salah satu efek samping fatal yang dapat terjadi pada pengguna tramadol. Pada beberapa kasus anak, hal ini bisa terjadi setelah tonsilektomi dan atau adenoidektomi. Risiko juga meningkat pada pasien dengan metabolisme tramadol yang sangat cepat karena CYP2D6 polymorphism serta faktor risiko lain yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap efek depresi pernapasan. Pada kelompok yang berisiko, diperlukan pemantauan selama pemberian obat, terutama saat inisiasi dan penyesuaian dosis.[6,8]
Risiko Penggunaan Bersama Benzodiazepin atau Depresan Sistem Saraf Pusat Lain
Penggunaan tramadol bersama dengan benzodiazepin atau depresan sistem saraf pusat lain, termasuk alkohol, opioid, agen anestesi, narkotika, phenothiazines, tranquilizers, atau obat hipnotik sedatif dapat menyebabkan sedasi dalam, depresi pernapasan, koma sampai kematian.[6,8]
Jika sudah tidak ada alternatif lain selain memberikan kombinasi obat tersebut, dokter perlu membatasi dosis, durasi penggunaan, serta memonitor pasien untuk menilai tanda dan gejala depresi pernapasan dan sedasi.[8]
Pasien dengan Peningkatan Tekanan Intrakranial (TIK) atau Trauma Kepala
Penggunaan tramadol pada pasien dengan peningkatan tekanan intrakranial dan trauma kepala harus berhati-hati. Hal ini karena tramadol memiliki efek depresi pernapasan, termasuk retensi karbon dioksida dan peningkatan sekunder tekanan cairan serebrospinal yang dapat memperparah gejala pasien.[6]
Penggunaan pada Pasien Rawat Jalan
Perlu perhatian khusus pada pasien pengguna tramadol, terutama yang baru memulai terapi atau menjalani peningkatan dosis, karena salah satu efeknya adalah gangguan kemampuan mental dan fisik yang diperlukan untuk aktivitas harian, misalnya berkendara atau mengoperasikan mesin.[6]