Efek Samping dan Interaksi Obat Ibuprofen
Efek samping yang umum terjadi akibat penggunaan ibuprofen umumnya berupa gangguan gastrointestinal, nyeri ulu hati, dan mual. Pasien berusia 65 tahun ke atas berisiko lebih tinggi untuk mengalami efek samping kejadian gangguan saluran cerna serius, sehingga penggunaannya perlu pemantauan khusus.
Interaksi obat ibuprofen berupa peningkatan risiko efek samping ibuprofen seperti ulkus peptikum atau perforasi saluran cerna di antaranya pada penggunaan bersama dengan antikoagulan seperti warfarin dan heparin.
Efek Samping
Ibuprofen merupakan obat golongan non steroid anti-inflammatory drugs (NSAID) yang dianggap paling aman dibandingkan dengan NSAID lainnya. Efek samping yang dapat terjadi umumnya adalah efek samping ringan, seperti:
- Pusing, nyeri kepala
- Efek gastrointestinal: nyeri epigastrik, nyeri ulu hati, mual, muntah, konstipasi
- Ruam yang dapat berupa makulopapular dan dapat disertai pruritus
- Tinnitus
- Edema
- Bronkospasme
Efek samping berat akibat penggunaan ibuprofen bisa terjadi tetapi frekuensinya sangat jarang dengan insidensi di bawah 1 % yaitu:
- Efek hematologi: anemia aplastik, anemia hemolitik, neutropenia, trombositopenia, agranulositosis, pansitopenia
- Efek gastrointestinal: ulkus peptikum, perforasi saluran cerna, hematemesis, eksaserbasi kolitis atau penyakit Crohn
- Eritema multiforme
- Dermatitis eksfoliatif
- Gagal ginjal akut
Nekrolisis epidermal toksik dan reaksi fotosensitivitas[2,11,22]
Ibuprofen juga berisiko menyebabkan disfungsi platelet sehingga meningkatkan risiko perdarahan intraoperatif. Namun, efek samping ini masih kontroversial karena tidak ditemukan adanya peningkatan risiko perdarahan pada kebanyakan pasien yang mengkonsumsi ibuprofen sebelum pembedahan.
Diduga efek samping disfungsi platelet terjadi hanya dalam jangka pendek sehingga tidak menyebabkan peningkatan risiko perdarahan intraoperatif.[11]
Interaksi Obat
Interaksi obat ibuprofen adalah sebagai berikut:
Peningkatan Risiko Ulkus Peptikum dan Perforasi Saluran Cerna
Peningkatan risiko efek samping ibuprofen seperti ulkus peptikum dan perforasi saluran cerna, serta perburukan fungsi ginjal, pada penggunaan bersama dengan obat atau zat berikut ini:
- Alkohol
- Antikoagulan seperti warfarin dan heparin
- Kortikosteroid seperti prednison dan dexamethasone
-
Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), seperti fluoxetine dan sertraline
- Obat antiinflamasi non steroid lainnya, terutama aspirin
-
Angiotensin-converting enzymes inhibitor (ACE-i), seperti captopril dan lisinopril
Penurunan Efektivitas Obat Lain
- Penggunaan ibuprofen dapat menyebabkan penurunan efektivitas obat-obat berikut, yaitu:
Angiotensin-converting enzymes inhibitor (ACE-i)
- Diuretik, seperti furosemide dan hydrochlorothiazide
Peningkatan Efek Samping Obat Lain
Penggunaan ibuprofen bersama dengan obat-obat berikut akan menyebabkan terjadinya peningkatan risiko efek samping obat tersebut:
- Lithium
- Kuinolon, seperti levofloxacin dan ciprofloxacin
- Sulfonilurea, seperti glibenclamide dan glimepiride
- Methotrexate
Cyclosporin[13,23]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri