Formulasi Ibuprofen
Formulasi ibuprofen berupa sediaan oral, topikal, supositoria, dan injeksi yang absorpsinya tidak dipengaruhi oleh makanan. Ibuprofen dapat dikombinasikan dengan kafein atau paracetamol untuk meningkatkan efek analgesik ibuprofen. Pada penanganan nyeri kronis, ibuprofen dapat dikombinasikan dengan famotidin.
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, ibuprofen tersedia dalam bentuk:
- Tablet: 200 mg
- Kaplet: 400 mg
- Suspensi: 100 mg/5 mL, 200 mg/5 mL
- Topikal: gel 5%
- Suppositoria per rektal: 60 mg, 75 mg, 125 mg
- Injeksi: 10 mg/mL, 800 mg/8 mL[6,15]
Cara Penggunaan
Berikut merupakan cara penggunaan ibuprofen sesuai bentuk sediaannya:
Oral
Konsumsi per oral ibuprofen diberikan setelah makan dan dapat langsung ditelan. Ibuprofen dapat dikonsumsi bersama makanan atau susu untuk menghindari terjadinya efek samping nyeri lambung.[1,2]
Injeksi
Pemberian obat ibuprofen secara drip infus intravena mesti dilarutkan terlebih dahulu dengan larutan NaCl 0,9%, dekstrosa 5%, atau larutan ringer laktat, hingga konsentrasi obat tidak melebihi 4 mg/mL.
Drip infus harus diberikan dalam waktu 30 menit atau lebih. Ibuprofen tidak boleh diberikan secara bolus intravena maupun secara intramuskular. Obat yang telah dilarutkan stabil dalam waktu 24 jam pada suhu ruangan sekitar 20‒25 derajat Celcius. Sisa obat dalam vial yang tidak terpakai harus dibuang.[16]
Rektal
Dalam menggunakan ibuprofen sediaan rektal, posisikan pasien berbaring miring di tempat tidur dengan satu kaki ditekuk, lalu masukkan suppositoria ke dalam dubur dengan posisi bagian runcing terlebih dahulu. Pertahankan posisi atau tahan bokong dengan kedua tangan selama kurang lebih 5 menit untuk mencegah obat keluar.[15]
Topikal
Ibuprofen sediaan topikal diberikan dengan mengoleskan dan diratakan pada bagian yang terasa nyeri. Oleskan ibuprofen topikal sekitar 1-4 cm dan hindari penggunaan pada luka, area kulit yang terinfeksi, serta area dengan membran mukosa seperti mata, mulut, dan hidung.[15]
Cara Penyimpanan
Ibuprofen sebaiknya disimpan dalam kemasan yang kedap udara, pada tempat yang kering dan sejuk, pada temperatur ruangan sekitar 15‒30 derajat Celcius. Sediaan injeksi disimpan pada suhu ruangan 20‒25 derajat Celcius. Obat jangan dibekukan dan jauhkan dari lingkungan yang lembab, panas, atau terkena paparan sinar matahari langsung.[2,16]
Kombinasi dengan Obat Lain
Ibuprofen dapat dikombinasikan dengan kafein atau paracetamol untuk meningkatkan efek analgesik ibuprofen. Studi menunjukkan kombinasi ibuprofen dengan kafein atau paracetamol akan meningkatkan efek analgesik ibuprofen dibandingkan dengan ibuprofen saja.[10,17-19]
Pada penggunaan jangka panjang, misalnya untuk mengatasi nyeri kronis, ibuprofen dapat dikombinasikan dengan famotidin. Famotidin diberikan untuk memproteksi terhadap risiko efek samping gastrointestinal ibuprofen, khususnya efek samping yang berat seperti perdarahan saluran cerna atau ulkus peptikum.[20]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri