Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Paracetamol general_alomedika 2024-08-08T13:48:21+07:00 2024-08-08T13:48:21+07:00
Paracetamol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Paracetamol

Oleh :
dr.Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Indikasi paracetamol adalah untuk meredakan gejala demam dan nyeri pada berbagai penyakit seperti demam dengue, tifoid, dan infeksi saluran kemih. Pada pasien anak, paracetamol digunakan saat suhu > 38,5°C. Paracetamol juga dapat digunakan pada keluhan osteoarthritis, nyeri punggung belakang, nyeri kepala, nyeri pasca operasi, dan nyeri pada gigi.

Dosis paracetamol untuk semua kasus tersebut sama. Dosis dibedakan berdasarkan usia.

Dewasa

Paracetamol dapat digunakan sebanyak 325 – 650 mg setiap 4 – 6 jam dengan maksimal 3250 mg atau dapat mencapai 4000 mg per 24 jam dengan pengawasan.

Untuk nyeri dengan intensitas lebih tinggi, paracetamol dapat digunakan 1000 mg setiap 6 jam. Untuk sediaan lepas lambat, dosis yang digunakan adalah 1300 mg setiap 8 jam. [14]

Anak-anak

Dosis pada anak adalah 10-15 mg/kgBB per pemberian, dengan maksimal pemberian adalah 4 kali dalam satu hari. [14]

Penyesuaian Dosis

Pasien dengan gangguan ginjal secara umum tidak membutuhkan penyesuaian dosis. Pada beberapa studi, pasien dengan gangguan ginjal yang berat (CrCl < 30 mL/menit) disarankan memanjangkan interval pemberian dari 6 jam menjadi 8 jam. Pasien dengan gangguan ginjal ringan-sedang tidak membutuhkan penyesuaian dosis. [15]

Pasien dengan gangguan hepar juga secara umum tidak memerlukan penyesuaian dosis apabila digunakan dalam jangka pendek. Penyesuaian dosis dapat dilakukan pada penyakit hepar stadium akhir.[16,17]

Pada pasien dengan usia > 65 tahun, waktu paruh akan meningkat sehingga peningkatan interval pemberian perlu dipertimbangkan. Penyesuaian dosis spesifik tidak dibutuhkan. Pada pasien dengan nyeri dental akut, paracetamol juga dapat disarankan.[14]

Referensi

14. Truven Health Analytics. DynaMed Plus [Internet]. Ipswich (MA): EBSCO Information Services. 1995 - . Record No. 233023, Acetaminophen. Feb 2012. Available from: http://www.dynamed.com/login.aspx?direct=true&site=DynaMed&id=233023.
16. Imani F, Motavaf M, Safari S, Alavian SM. The therapeutic use of analgesics in patients with liver cirrhosis: a literature review and evidence-based recommendation. Hepat Mon. 2014 Oct; 14(10): e23539
17. Hayward KL, Powell EE, Irvine KM, Martin JH. Can paracetamol (acetaminophen) be administered to patients with liver impairment?. Br J Clin Pharmacol. 2016 Feb; 81(2): 210-222

Formulasi Paracetamol
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
    Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
  • Penilaian Risiko Intoksikasi Paracetamol
    Penilaian Risiko Intoksikasi Paracetamol
  • Manajemen Dengue Pada Infant
    Manajemen Dengue Pada Infant
  • Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
    Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh
  • Pemeriksaan NS1 vs IgM-IgG untuk Diagnosis Dengue
    Pemeriksaan NS1 vs IgM-IgG untuk Diagnosis Dengue

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 22 Maret 2025, 14:06
DSS tanpa perubahan vital sign
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Ijin bertanya dok, apakah bisa dok terjadi DSS namun vital sign normal?Ada ps 15 thn datang dengan keluhan lemas dan batuk sejak kemarin, demam...
dr.Anindita Farah Yuwana
Dibalas 05 Februari 2025, 20:12
Kortikosteroid untuk pasien DHF yang sudah rawat jalan di FKTP
Oleh: dr.Anindita Farah Yuwana
2 Balasan
Alo dokter. Saya dokter internship di Puskesmas. Saya memiliki pasien perempuan usia 26 tahun post rawat inap dengan DHF yang rawat jalan di puskesmas....
ASMI-02-0184.pdf
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 28 Januari 2025, 08:51
Cegah dan Atasi Dehidrasi akibat Demam dengan Cairan Oral Isotonik
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
3 Balasan
ALO Dokter.Dehidrasi yang tidak ditangani dengan optimal dapat menyebabkan komplikasi klinis, sehingga dehidrasi wajib untuk dicegah. Penyebab dehidrasi di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.