Indikasi dan Dosis Benzydamine
Indikasi benzydamine adalah untuk menangani nyeri akibat peradangan pada orofaring, misalnya pada kasus faringitis akut atau mukositis terkait radiasi kepala dan leher. Dosis benzydamine dalam bentuk obat kumur yang umum digunakan adalah 0,15% untuk berkumur selama 30 detik tanpa ditelan.[2-4]
Di beberapa negara lain, benzydamine tersedia dalam bentuk spray 0,15% dan krim 3%. Sediaan krim topikal biasanya digunakan untuk terapi nyeri muskuloskeletal lokal. Namun, pembahasan berikut akan berfokus pada sediaan yang ada di Indonesia, yaitu obat kumur dan tablet hisap.[1,2,8]
Nyeri Akibat Peradangan Orofaring dan Sekitarnya
Benzydamine berupa obat kumur atau tablet hisap digunakan untuk terapi nyeri pada kasus faringitis akut dan kasus mukositis akibat radiasi kepala dan leher. Selain itu, benzydamine juga bisa digunakan untuk kasus tonsilitis, nyeri lokal pascabedah mulut atau setelah pemasangan selang nasogastrik (NGT), dan penyakit gigi atau gusi.[2,3,9]
Mukositis oral umumnya dialami pasien kanker yang menerima radioterapi kepala dan leher (100%), kemoterapi konvensional (20–40%), transplantasi sel induk hematopoietik berbasis induksi (∼80%), dan kemo/imunoterapi multi-siklus.[10]
Dosis yang umum digunakan untuk mengurangi nyeri pada kondisi-kondisi tersebut adalah 1 tablet hisap 3% setiap 2 jam (maksimal 12 tablet hisap/hari) atau 15 mL obat kumur kadar 7,5 mg/5 mL (0,15%) yang dikumur 30 detik tiap 1,5–3 jam. Durasi terapi maksimal untuk semua sediaan benzydamine adalah 7 hari.[2,3,9]
Penggunaan pada anak-anak belum memiliki bukti efikasi dan keamanan yang adekuat. Namun, beberapa sumber menggunakan benzydamine kumur pada anak jika berusia ≥12 tahun dan benzydamine tablet hisap jika berusia >6 tahun.[2,9]