Formulasi Ketoprofen
Formulasi dari ketoprofen tersedia dalam bentuk sediaan tablet, kapsul lepas lambat, suppositoria, cairan injeksi, gel, dan plaster yang telah disetujui Food and Drugs Administration (FDA) sebagai tata laksana pada osteoarthritis, rheumatoid arthritis, dismenorea, serta manajemen nyeri akut.[1,2,7,8]
Bentuk Sediaan
Beberapa bentuk sediaan dan konsentrasi ketoprofen yang tersedia, antara lain:
- Sediaan tablet dengan konsentrasi 25 mg, 50 mg dan 75 mg [7-9]
- Sediaan kapsul lepas lambat dengan konsentrasi 100 mg, 150 mg, dan 200 mg [7,8]
- Sediaan suppositoria dengan konsentrasi 100 mg [8]
- Sediaan cairan injeksi dengan konsentrasi 50 mg/ ml [9]
- Sediaan gel dengan konsentrasi 2,5% [8]
- Sediaan plaster dengan konsentrasi 30 mg [8]
Cara Penggunaan
Cara penggunaan ketoprofen sediaan tablet dan kapsul lepas lambat diberikan secara oral dan dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau setelah makan. Tablet atau kapsul ditelan secara utuh, tidak dikunyah atau dihancurkan.
Selain itu, ketoprofen sediaan suppositoria diberikan secara rektal, sediaan cairan injeksi diberikan secara intramuskular, sediaan gel diberikan secara topikal oles, dan sediaan plaster dengan ditempelkan pada area yang diperlukan sesuai dosis dan anjuran.[7,8,9]
Cara Penyimpanan
Ketoprofen sediaan oral disimpan pada suhu antara 20-25oC, sediaan rektal dan gel topikal suhu di bawah 25oC, serta sediaan plaster topikal pada suhu di bawah 30oC. Simpan masing-masing sediaan dalam wadah dan karton asli yang tertutup rapat sampai isinya digunakan, terlindung dari cahaya, panas, dan kelembaban.[5,7,8]
Produk ketoprofen parenteral harus diperiksa secara visual terkait kemungkinan adanya partikel dan perubahan warna sebelum pemberian. Jika terdapat partikel atau perubahan warna, sediaan sebaiknya tidak digunakan. Pembuangan produk ketoprofen harus mengikuti prosedur yang berlaku.[5,7,8]
Kombinasi dengan Obat Lain
Kombinasi antara obat analgesik dengan sifat farmakologis yang berbeda kemungkinan akan lebih efektif karena kemungkinan rendahnya efek samping yang dapat terjadi.[10,11]
Penelitian mengenai kombinasi penggunaan terapi ketoprofen 100 mg dan paracetamol 1000 mg untuk kasus nyeri gigi pasca operasi oleh Finnish Student Health Service di Oulu Finland, menunjukkan onset analgesia yang lebih cepat secara signifikan dibandingkan penggunaan secara tunggal, namun tidak ditemukan perbedaan signifikan dari efek samping yang mungkin terjadi.[10,11]
Sedangkan, pada penelitian lainnya mengenai penggunaan kombinasi parasetamol intravena dengan ketoprofen intravena untuk nyeri pasca operasi pada anak-anak, menunjukkan tidak ada manfaat yang jelas. Namun, paracetamol intravena berkontribusi untuk pemulihan fungsi normal yang lebih cepat pasca operasi.[10,11]
Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH